Adik Pelaku Penembakan Kantor MUI Akui Mustopa Pernah Idap Gangguan Jiwa

Ikwan, adik Mustopa, mengatakan, perilaku sang kakak tidak aneh-aneh selama ini

Wakos Reza Gautama
Selasa, 02 Mei 2023 | 21:07 WIB
Adik Pelaku Penembakan Kantor MUI Akui Mustopa Pernah Idap Gangguan Jiwa
Suasana Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai terjadinya penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa (2/5/2023). Adik pelaku penembakan Kantor MUI menyatakan Mustopa pernah idap gangguan jiwa. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraLampung.id - Pihak keluarga Mustopa angkat bicara mengenai kejadian penembakan kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Menteng, Jakarta Pusat.

Ikwan, adik Mustopa, mengatakan, perilaku sang kakak tidak aneh-aneh selama ini. Namun kata dia, Mustopa memang pernah mengidap gangguan jiwa. 

"Memang tadinya dulu bekas kena gangguan jiwa," ujar Ikwan, Selasa (2/5/2023). Penyakit gangguan jiwa itu diidap Mustopa ketika menetap di kampung istrinya di Krui, Pesisir Barat. 

Karena mengidap gangguan jiwa, Mustopa dibawa pulang ke Desa Sukajaya, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran. Tak lama kemudian, Mustopa sembuh.

Baca Juga:Minta Diakui Sebagai Wakil Nabi, Polisi Dalami Dugaan Mustopa Pelaku Penembakan Kantor MUI Anut Sekte Menyimpang

"Kira-kira ga lama ga nyampe satu tahun, sembuh. Biasa sampai sekarang biasa," papar Ikwan.

Ikwan mengatakan, Mustopa memiliki 4 anak. Dahulu Mustopa bekerja sebagai petani namun sekarang sudah jadi pengangguran.

Mengenai kepergian Mustopa ke Jakarta untuk melakukan aksi penembakan di kantor MUI, Ikwan mengaku tidak tahu menahu. Sebagai adik, Ikwan mengaku sedih dengan peristiwa yang menimpa Mustopa.

"Ya sedih sih memang sedih tapi gimana lagi uda takdirnya kaya gitu," ujar Ikwan.

Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mengatakan, pihak keluarga Mustopa menyatakan yang bersangkutan tidak pernah berobat ke rumah sakit jiwa.

Baca Juga:Motif Mustopa Serang Kantor MUI karena Tidak Diakui Sebagai Wakil Nabi Muhammad

Hanya saja, kata Pratomo, Mustopa memang sering mengalami halusinasi. Informasi ini kata Pratomo didapat dari keterangan istri Mustopa.

"Dia kaya halusinasi gitu, sementara keterangan dari istrinya," ujar Pratomo.

Anggota kepolisian Polres Pesawaran, Lampung memasang garis polisi atau police line terhadap rumah milik pelaku penembakan yang terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta.

"Kami sudah mendatangi rumahnya. Sambil menunggu penyidik dari Polda Metro Jaya, rumah pelaku kami 'police line'," kata Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo di Pesawaran, Selasa malam dikutip dari ANTARA.

Dia melanjutkan selain memasang garis polisi, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang terdiri dari istri pelaku.

Pemeriksaan terhadap saksi-saksi dilakukan di Polsek Kedondong, Pesawaran, Lampung.

"Masih kami periksa saksi-saksi termasuk istri pelaku. Hingga malam ini, anggota masih berjaga di rumah pelaku," katanya.

Sebelumnya, terjadi penembakan di Kantor MUI, Jakarta Pusat. Pelaku penembakan diketahui berinisial M berusia 60 tahun.

Penyidik kepolisian menemukan barang bukti berupa sepucuk pistol. Sedangkan pelaku penembakan dipastikan telah meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini