Di Hadapan Mahasiswa UGM, Prilly Latuconsina Kasih Contoh Blusukan yang Pencitraan

Prilly Latuconsina mengatakan membangun citra tidak sama dengan pencitraan.

Wakos Reza Gautama
Kamis, 29 September 2022 | 18:55 WIB
Di Hadapan Mahasiswa UGM, Prilly Latuconsina Kasih Contoh Blusukan yang Pencitraan
Prilly Latuconsina saat mengajar di FISIP UGM, Kamis (29/9/2022). [ANTARA]

SuaraLampung.id - Aktris sekaligus sineas muda Prilly Latuconsina memberikan kuliah kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (29/9/2022).

Dalam materi yang dipaparkan, Prilly menerangkan tentang pentingnya personal branding atau strategi membangun citra personal yang positif di media sosial.

Kata Prilly Latuconsina kepada para mahasiswa yang hadir di kelas, membangun citra tidak sama dengan pencitraan

Menurut alumnus London School of Public Relation (LSPR) ini, personal branding melalui konten di media sosial secara konsisten dapat menjadi komoditas atau sarana untuk meraih keuntungan secara ekonomi.

Baca Juga:Tak Hanya Sekali, Prilly Latuconsina Kembali Jadi Dosen Praktisi di UGM Oktober

Di sisi lain, personal branding yang baik juga mampu mengantarkan seseorang menjadi publik figur.

"Jadi kalau kalian mungkin pengen jadi publik figur enggak harus main film. Mungkin kalian pengen jadi influencer gunakan medsos kalian dengan baik, jangan lupa membangun personal branding," kata pebisnis muda itu.

Menurut Prilly, tidak ada yang salah dengan membangun citra baik di media sosial karena setiap orang sudah sepatutnya menampakkan imej positif yang dimiliki.

"Tidak sama dengan pencitraan, kalau pencitraan itu misalnya kamu enggak suka blusukan tetapi kontennya blusukan semua. Tetapi kalau suka (blusukan) beneran, kamu memang orangnya 'humble' (sederhana), peduli lingkungan terus kamu posting, itu enggak pencitraan," ujar dia.

Prilly menekankan bahwa citra personal yang telah terbangun di media sosial hendaknya terus didukung dengan konten sesuai perilaku yang konsisten.

Baca Juga:Jurus Blusukan Jokowi Ditiru Ganjar, Anies, AHY, dan Puan, Analis: Curi Perhatian Rakyat

"Dia kan (memiliki citra) sederhana banget, peduli lingkungan, terus ketahuan 'party', menghambur-hamburkan uang, maka rusak citra kamu, sudah langsung hilang status selebritas kalian," ucap dia.

Meski demikian, pemeran sinetron "Ganteng Ganteng Serigala" ini mengakui untuk merawat personal branding dengan konten-konten yang konsisten juga membutuhkan modal.

Prilly mengikuti program Praktisi Mengajar, salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang membuka kesempatan bagi praktisi andal di berbagai bidang untuk mengajar di kelas dan membagikan keterampilan serta pengalaman riil dari dunia industri.

Program Praktisi Mengajar diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2022 untuk mengatasi problem kesenjangan antara keahlian lulusan dan kebutuhan dunia kerja.

"Program MBKM memberikan pengalaman belajar di luar kelas, juga pembelajaran dalam kelas dengan membawa para praktisi," jelas dosen Departemen Ilmu Komunikasi yang mengampu mata kuliah Kajian Selebritas di Fisipol UGM Lidwina Mutia Sadasri.

Pada kelas ini, Prilly memberikan materi terkait selebritisasi dan selebrifikasi, serta berdiskusi dengan mahasiswa pada sesi tanya jawab.

Usai pertemuan pertama kali ini, menurut Lidwina, Prilly akan kembali ke UGM pada bulan Oktober mendatang untuk mengajar di mata kuliah yang sama. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak