SuaraLampung.id - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ikut bersuara mengenai pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon terhadap institusi TNI.
Effendi Simbolon sudah meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya yang membuat tersinggung prajurit TNI AD.
Bagi Gatot Nurmantyo, masalah Effendi Simbolon bukan hanya persoalan permintaan maaf belaka tapi pernyataannya yang berbahaya.
"Kata-kata yang dikeluarkan sangat-sangat luar biasa. Bayangkan di dalam forum terbuka dan dia minta biar didengar oleh publik yang isinya banyak sekali temuan-temuan insubordinasi, disharmoni, ketidakpatuhan, kaya gerombolan lebih-lebih dari ormas. Jadi TNI itu sangat rendah," kata Gatot dikutip dari YouTube Hersubeno Point.
Baca Juga:Viral, Oknum Polisi Pukul Anggota TNI
Menurut Gatot Nurmantyo pernyataaan Effendi Simbolon tersebut berbahaya karena menyimpulkan TNI sudah porak poranda.
"Ada insubordinasi itu sesuatu yang haram bagi prajurit TNI, kemudian disharmoni, ketidakpatuhan, kaya gerombolan dan terjadi pembangkangan. Ini adalah proses pembusukan TNI. Sangat luar biasa," kata Gatot.
Ada dua hal yang ditangkap Gatot Nurmantyo dari pernyataan Effendi Simbolon. Pertama dari sisi luar negeri.
Karena pernyataan ini keluar dari seorang anggota DPR di forum resmi yang terhormat, maka kata Gatot Nurmantyo, tentara-tentara di luar negeri yang melihat sangat percaya.
"Jadi sekarang ini di luar negeri, pesannya kalau kamu mau nyerang Indonesia sekarang. karena TNI berantakan, porak poranda, tidak ada kendali kaya gerombolan. Itu permasalahan dari luar negeri," ujar dia.
Baca Juga:Muncul Perintah Jenderal Dudung untuk Pasukan 'Udara, Anak Buah Megawati: Saya Tanggung Jawab
Kedua dari faktor dalam negeri, Gatot melihatnya pernyataan Effendi Simbolon ini seperti pesan kepada rakyat untuk tidak lagi percaya dengan TNI karena TNI lebih jelek dari gerombolan-gerombolan ormas.
"Dari dalam negeri, menyampaikan kepada rakyat, hei rakyat jangan kau percaya pada TNI karena TNI lebih jelek dari gerombolan-gerombolan ormas. TNI tidak ada kendali, terjadi pembangkangan, disharmonisasi pemimpinnya ga kompak, tidak patuh sama pimpinan dan terjadi pembangkangan. Itu TNI sekarang. sehingga diharapkan rakyat tidak percaya TNI," kata Gatot menggebu-gebu.
Gatot lalu memberi pesan kepada para prajurit TNI yang masih aktif bertugas baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Pada kesempatan ini, wahai anak-anakku prajurit baik darat, laut dan udara dimanapun bertugas baik di dalam negeri maupun luar negeri, para komandan-komandan satuan, para kepala bagian, para staf, para panglima-panglimaku, ingat jangan abai kalau abai negaramu akan punah karena abai awal dari kehancuran," ujarnya.
Gatot mengingatkan bahwa saat ini adalah bulan September bulan kewaspadaan di mana di bulan ini para Pahlawan Revolusi disiksa dibunuh.
"Maka saya ingatkan, rapatkan barisan, konsolidasi, siaga penuh, jangan mau dipecah-pecah oleh siapapun juga. Jangan menganggap sepele pernyataan ini," katanya.
Di akhir penyampaiannya, Gatot memohon dimaklumi karena menggebu-gebu dalam berbicara mengenai hal ini.
"Kalau tadi saya menggebu-gebu mohon dimaklumi bahwa saya adalah mantan prajurit TNI dan saya merasa tersakiti dengan kata-kata ini walaupun pak Effendi Simbolon juga teman saya pada saat saya panglima TNI," kata Gatot Nurmantyo.