Pensiunan TNI Minta Tunjangan Dinaikkan, Presiden Jokowi: Saya Tidak Janji

agar Presiden Jokowi dapat menambah tunjangan pensiun bagi para purnawirawan.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 13:54 WIB
Pensiunan TNI Minta Tunjangan Dinaikkan, Presiden Jokowi: Saya Tidak Janji
Presiden Jokowi tidak bisa menjanjikan menaikkan gaji pensiunan TNI dalam waktu dekat saat menghadiri acara Silaturahmi Nasional PPAD 2022, Jumat (5/8/2022). [ANTARA]

SuaraLampung.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui besaran uang pensiun para purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI), masih kurang.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi menanggapi permintaan dari Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) pada acara Silaturahmi Nasional PPAD Tahun 2022.

Awalnya Ketua Umum PPAD Letjen TNI (Purn) Doni Monardo dalam sambutannya meminta agar Presiden Jokowi dapat menambah tunjangan pensiun bagi para purnawirawan.

"Saya sampaikan yang disampaikan Pak Doni Munardo tadi, saya tahu, saya tahu, bahwa gaji pensiun untuk tamtama berada di angka Rp2,6 juta betul? Untuk bintara berada di angka Rp3,5 juta, bener? Dan untuk perwira pertama, kapten (sebesar) Rp4,1 juta, betul? Saya tahu, saya tahu, saya tahu apalagi yang berada di Jabodetabek, angka ini adalah angka yang masih sangat kurang," kata Presiden Jokowi di Sentul International Convention Center Bogor, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga:Singgung Soal Uang Pensiunan TNI yang Kurang, Presiden Jokowi: Saya Akan Panggil Menkeu

"Pemerintah telah memberikan THR, pemerintah juga telah memberikan gaji ke-13 tapi saya tahu itu tetap masih kurang. Saya tidak janji, karena tadi saya sampaikan bahwa APBN kita berada di posisi tidak mudah," ungkap Presiden.

Namun Presiden Jokowi menyebut akan mengupayakan yang terbaik untuk meningkatkan tunjangan para purnawirawan.

"Tapi pulang dari sini saya akan panggil Menteri Keuangan, akan saya ajak hitung-hitungan, kalau nanti hitung-hitungan sudah final akan saya sampaikan kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian," tambah Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyebut bahwa pada 2030, posisi "gross domestic product (GDP) Indonesia akan berada di nomor peringkat terbesar ke-7 dunia dan pada 2045 berada di posisi ke-4 di dunia. Namun hal tersebut hanya dapat dilakukan bila pemerintah dan masyarakat terus mendukung pembangunan infrastruktur, hilirisasi bahan mentah, digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Akhirnya apa? kalau kita konsisten dan berani melakukan hilirisasi tadi, pertumbuhan ekonomi dan GDP kita akan 3 kali lipat dari yang sekarang, yaitu dari 1,2 - 1,3 triliun dolar AS menjadi di atas 3 triliun akhirnya apa? APBN menjadi menggelembung lebih besar, akhirnya apa? Porsi anggaran untuk gaji dan pensiunan juga akan lebih besar. Tapi nunggu tahun 2030. Sebentar saya sampaikan tadi guyonan," ungkap Presiden sambil sedikit tertawa.

Baca Juga:Diminta Tambah Tunjangan Pensiun Purnawirawan TNI, Jokowi: Saya akan Panggil Menteri Keuangan

Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas pengabdian tanpa henti para purnawirawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini