Dampak Limbah Hitam di Perairan Lampung Timur, Tangkapan Nelayan Menurun hingga Keringnya Mangrove

kondisi laut dalam tiga hari ini masih banyak ditemukan gumpalan hitam seperti aspal yang mengapung

Wakos Reza Gautama
Kamis, 21 Juli 2022 | 16:31 WIB
Dampak Limbah Hitam di Perairan Lampung Timur, Tangkapan Nelayan Menurun hingga Keringnya Mangrove
Hasil tangkapan nelayan di Lampung Timur berkurang sejak adanya limbah hitam seperti aspal di perairan Lampung Timur. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

"Kami menjaga pantai dengan melakukan penanaman mangrove agar tidak abrasi, perawatan kami lakukan swadaya, tapi kerja keras kami dikecewakan dengan sebaran limbah," kata Sumari.

Jika limbah sudah benar benar bersih, Sumari mau tak mau akan melakukan penyulaman kembali tanaman mangrove yang mengering akibat efek limbah tersebut.

"Kalau belum bersih kami tidak berani melakukan penyulaman, karena akan mati lagi. Dan kami berharap pihak perusahaan bertanggung jawab atas persoalan limbah," pinta Sumari.

Pantauan di lapangan pihak Gakum LHK, sudah dua hari masih berada di pesisir Lampung Timur mengambil sampel limbah yang menyebar di perairan laut Lampung Timur. Namun pihak Gakum LHK sama sekali enggan diwawancara.

Baca Juga:Situ Ciburuy Tercemar Limbah, Sejumlah Home Industri Ditutup Sementara

Diketahui limbah hitam menyerupai aspal mencemari perairan Lampung Timur, ternyata berasal dari kebocoran pipa migas milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES).

Kontributor : Agus Susanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini