Blind, Makna Kata Terakhir yang Diucapkan Lettu Pnb Allan Syafitra Sebelum Pesawatnya Jatuh

Hari itu, Lettu Pnb Allan Syafitra melakukan misi "Night Tactical Intercept" atau latihan terbang malam

Wakos Reza Gautama
Rabu, 20 Juli 2022 | 08:10 WIB
Blind, Makna Kata Terakhir yang Diucapkan Lettu Pnb Allan Syafitra Sebelum Pesawatnya Jatuh
Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi meninggal dunia usai pesawat yang dikemudikannya jatuh di desa Nginggil, Kradenan Blora Jawa Tengah, pada Senin malam (18/7/2022). Blind kata terakhir yang diucapkan Allan sebelum jatuh. [Dispenau]

Kemudian, Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo (Instruktur) dan Letda Pnb Muhammad Zacky (Siswa) juga mengalami kecelakaan dengan pesawat latih T-50i Golden Eagle saat melaksanakan latihan rutin di Lanud Iswahjudi Magetan Agustus 2020. Pesawat itu mengalami gagal "take-off" dalam sesi latihan dan tergelincir di landasan pacu Lanud Iswahjudi.

Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo gugur usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Tetap andalan

Terlepas dari sejumlah insiden yang terjadi, T50i Golden Eagle tetap merupakan andalan untuk menjadi pesawat latih tempur canggih yang dioperasinalkan Skadron Udara 15 Tempur Lanud Iswahyudi.

Baca Juga:Diantarkan ke Halim, Prabowo Kuatkan Istri Lettu Allan yang Gugur Saat Latihan Pesawat Tempur

Bahkan, sesuai data Kementerian Pertahanan RI (Kemhan RI), pemerintah kini sedang melakukan proses pengadaan yang kedua sebanyak enam unit pesawat Latih Tempur "Lead-In Fighter Training" (LIFT) jenis T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan itu dengan nilai kontrak mencapai 240 juta dolar Amerika Serikat guna memenuhi kebutuhan TNI AU.

Proses pengadaan enam unit T-50i itu, telah melalui prosedur dan aturan yang berlaku dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait.

Berdasarkan kontrak itu, KAI akan memasok secara bertahap enam jet latih canggih T-50i ke Angkatan Udara Indonesia mulai dari 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024.

Adapun, Kemhan RI telah melakukan kerja sama dengan perusahaan Korea Aerospace Industries (KAI) sejak 2014. Dimana di awal tahun 2014, Kemhan RI pertama kali melakukan pengadaan 16 unit pesawat latih tempur lead-in fighter training (LIFT) jenis T-50i Golden Eagle itu.

Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah kembali mengatakan, dengan spesifikasinya sebagai pesawat LIFT itu, maka pesawat T50i Golden Eagle dapat digunakan untuk misi dari jet latih menjadi misi tempur semua operasi.

Baca Juga:Apa Penyebab Pesawat Golden Eagle Jatuh? TNI AU Bentuk Tim Khusus

"Baik untuk menyerang dari udara ke udara, ataupun dari udara ke darat pada misi siang hari maupun malam hari, dalam segala kondisi cuaca," kata Indan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini