Kak Seto Bela Julianto Eka Putra di Sidang, Arist Merdeka Sirait: Seto Mulyadi Menggali Kuburnya Sendiri

Pembelaan Kak Seto terhadap Julianto Eka Putra ini diungkap Arist Merdeka Sirait

Wakos Reza Gautama
Kamis, 07 Juli 2022 | 07:20 WIB
Kak Seto Bela Julianto Eka Putra di Sidang, Arist Merdeka Sirait: Seto Mulyadi Menggali Kuburnya Sendiri
Ilustrasi Ketua LPAI Seto Mulyadi atau Kak Seto. Kak Seto bela Julianto Eka Putra di sidang. [Suara.com/Faqih Faturrahman]

SuaraLampung.id - Seto Mulyadi alias Kak Seto disebut membela terdakwa pelecehan seksual Julianto Eka Putra, pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI).

Pembelaan Kak Seto terhadap Julianto Eka Putra ini diungkap Arist Merdeka Sirait, Tim Litigasi dan Advokasi Perkara Pelecehan Seksual di SMA SPI Batu. 

Menurut Arist Merdeka Sirait, Kak Seto menjadi saksi meringankan terdakwa Julianto Eka Putra di persidangan. 

Dalam sidang terakhir yang beragendakan saksi yang meringankan terdakwa, Arist Merdeka Sirait mengaku kaget dan kecewa dengan kehadiran Kak Seto.

Baca Juga:Mayang Tak Lolos Tes Masuk FKG Moestopo, Fauzi Baadila Jawab Tudingan Nikmati Uang ACT

Pasalnya, Kak Seto yang dikenal sebagai sahabat anak justru berdiri bersama terdakwa pelecehan seksual bernama Julianto.

"Tadi itu terakhir sesudah saksi-saksi meringankan terdakwa termasuk saksi ahli dan kemarin Senin menghadirkan juga saksi yang meringankan terdakwa, Seto Mulyadi," kata Arist Merdeka Sirait kepada MataMata.com--grup Suara.com, Rabu (6/7/2022).

"Itu memalukan menurut saya, karena dia dikenal banyak orang kan aktivis pembela korban tapi kemarin menjadi saksi ahli untuk membela kepentingan terdakwa," katanya lagi.

Arist menyayangkan sikap kak Seto yang membela pelaku kejahatan seksual. Menurutnya, keputusan Kak Seto ibarat menggali lubang kuburnya sendiri.

"Saya malu kepada anak Indonesia, mengapa Seto Mulyadi menjadi pembela pelaku kejahatan seksual pada anak yang dilakukan terdakwa Julianto dalam kesaksiannya di PN Malang, Seto Mulyadi bunuh diri dan menggali kuburnya sendiri," ujar Arist Merdeka Sirait.

Baca Juga:Netizen Geruduk Akun IG Julianto Eka Putra, Makian Warnai Kolom Komentar

Arist menyebut, Kak Seto juga memberi kesaksian yang tidak relevan dengan kasus yang tengah berjalan. Ia menyebut Komnas Perlindungan Anak ilegal sehingga tak berhak berdiri bersama korban.

"Justru agak aneh, kesaksiannya justru tidak ada relevansinya dengan kasus kejahatan seksual yang dilakukan terdakwa Julianto. Dalam persidangan Seto menjelek-jelekkan Komnas Perlindungan Anak dengan menyatakan Komnas Perlindungan anak ilegal," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan kekerasan seksual yang dilakukan pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia, Kota Batu, Malang, Julianto Eka Putra kembali disorot publik.

Terlebih dua korban pemerkosaannya baru saja buka suara di podcast Deddy Corbuzier.

Sosok Julianto Eka Putra yang dikenal sebagai seorang motivator mencuat setelah pada Mei 2021 silam dilaporkan oleh Komnas HAM atas dugaan kekerasan seksual terhadap siswanya.

Laporan tersebut makin gencar setelah sejumlah mantan siswa SMA Selamat Pagi Indonesia mengaku turut menjadi korban dari sosok yang sempat menerima anugerah Kick Andy tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini