Sambil Menerjang Agen Rahasia, Donald Trump Berusaha Rebut Kemudi Mobil Limosin Kepresidenan

Donald Trump berusaha merebut kemudi mobil limosin kepresidenan Amerika Serikat

Wakos Reza Gautama
Rabu, 29 Juni 2022 | 15:35 WIB
Sambil Menerjang Agen Rahasia, Donald Trump Berusaha Rebut Kemudi Mobil Limosin Kepresidenan
Ilustrasi Mantan Presiden AS Donald Trump. Donald Trump disebut berusaha merebut kemudi mobil kepresidenan ketika kerusuhan di Capitol terjadi pada 2021. [Saul Loeb/AFP]

"Mereka yang juga mengetahui tentang hal itu seharusnya juga bersaksi di bawah sumpah," kata Hunt.

Puluhan pengadilan, pejabat pemilihan dan reviu yang dibuat oleh pemerintahan Trump sendiri menolak berbagai tuduhan curang yang dilontarkannya.

Di antara tuduhan Trump itu adalah bahwa sebuah perusahaan keamanan Italia dan mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez telah mengganggu pemungutan suara.

Dalam serangan di Capitol itu, empat orang tewas, salah satunya akibat ditembak polisi dan lainnya oleh sebab alami.

Baca Juga:Petinggi Gedung Putih Ungkap Fakta Penyerbuan Capitol, Trump Berupaya Rebut Kemudi Limosin hingga Terobos Agen Rahasia

Lebih dari 100 petugas polisi terluka, salah satunya meninggal pada hari berikutnya. Beberapa waktu kemudian, empat petugas meninggal karena bunuh diri.

Di akhir kesaksian selama dua jam, anggota DPR Liz Cheney, salah satu dari dua wakil Republik di panel penyelidikan yang beranggotakan sembilan orang itu, menunjukkan dugaan bukti adanya upaya merusak kesaksian dan menghalangi keadilan.

Dia memperlihatkan pesan-pesan kepada sejumlah saksi yang tak disebut namanya, yang memberitahukan mereka bahwa seseorang tak dikenal akan mengawasi kesaksian dengan cermat dan menuntut kesetiaan mereka.

Anggota DPR dari Republik, Mick Mulvaney, yang bertugas sebagai kepala staf sebelum Meadow di era Trump, mencuit:

"Ada pepatah lama: kejahatan yang terbongkar, lebih buruk daripada kejahatan itu sendiri. Semua jadi sangat buruk bagi mantan Presiden itu hari ini. Dugaan saya, dari sini akan menjadi semakin buruk," cuit anggota DPR dari Republik, Mick Mulvaney, yang juga mantan kepala staf di era Trump, lewat Twitter.

Baca Juga:AS Tuding 5 Perusahaan China Dukung Militer Rusia dalam Invasi ke Ukraina

Hutchinson mengatakan kepada komite bahwa Meadows dan mantan pengacara Trump, Rudy Giuliani, telah meminta pengampunan dari Trump.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini