SuaraLampung.id - Video Kakek Sunardi diupah menggunakan uang mainan sempat viral di media sosial dan mengundang simpati warganet.
Setelah dilakukan penyelidikan oleh aparat kepolisian, Kakek Sunardi ternyata berbohong mengenai uang mainan tersebut.
Kakek Sunardi mengakui bahwa pernyataannya diupah mengunakan uang mainan setelah menebang tebu adalah dusta.
Melalui sebuah video pendek yang diterima Lampungpro.co--jaringan Suara.com, Senin (20/6/2022) malam, kakek Sunardi (72), warga Tiyuh Kagungan Ratu, Kecamatan Tulangbawang Udik, mengaku perihal duit mainan itu adalah rekayasa.
"Saya nemu di pinggir jalan, bukan hasil tebang tebu di PT GM. Jadi, itu semua adalah rekayasa saya sendiri. Untuk itu, sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sebesar-besarnya dan tak akan saya ulangi lagi. Saya berjanji," kata Sunardi pada video berdurasi 29 detik itu.
Sebelumnya, dalam video yang beredar luas di masyarakat, sang kakek membawa uang sebanyak R 450 ribu, dengan pecahan Rp 100 ribu sebanyak dua lembar, dan pecahan Rp50 ribu sebanyak lima lembar.
Diketahui, Sang Kakek yang berada di dalam video hendak berbelanja membeli daging ayam di Pasar Pulung Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Sabtu (18/6/2022), sekitar pukul 11.00 WIB.
Guna memastikan kebenaran video, Unit Tipidter Satreskrim Polres Tulang Bawang,, langsung bergerak menyelidikinya.
"Petugas kami yang dipimpin Kanit Tipidter Satreskrim, Ipda Andy Ruswandy, langsung melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran dari video yang viral di jagat dunia maya," kata Kasat Reskrim, AKP Wido Dwi Arifiya Zaen, mewakili Kapolres Tulang Bawang, AKBP Hujra Soumena, Senin (20/06/2022).
Hasil dari penyelidikan tersebut, lanjut AKP Wido, didapatkan fakta tidak benar uang mainan sebanyak Rp450 ribu tersebut berasal dari uang gajian tebang tebu seperti menurut pengakuan sang kakek di dalam video.
- 1
- 2