SuaraLampung.id - Ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana / Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan berhasil menjuarai ajang Kejuaraan Asia 2022.
Di Final, Pram/Yere mengalahkan pasangan terkuat Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik lewat dua game langsung 23-21, 21-10.
Usai menjadi kampiun Asia 2022, Pramudya Kusumawardana menulis pesan menyentuh di akun Instagramnya.
Di dalam postingannya, Pram mempersembahkan kemenangan itu untuk almarhum sang ayah Slamet Riyanto.
Baca Juga:Top 5 Sport: Medali Perak Kejuaraan Asia Tambah Semangat Jonatan Christie
Pram mengaku sang ayah tak pernah sekalipun mengapresiasi prestasi dirinya di dunia bulu tangkis.
Bahkan Pramudya mengatakan sang ayah selalu meremehkan kemampuan dirinya sebagai atlet bulu tangkis.
"Lastly, I dedicated this medal to my dad, who passed away last year. He's always underestimated my ability and never congratulated my successes even once. I hope I still have time to prove to him that I can make it, but unfortunately, I can't.
At least I made it anyway, even though It took much time." tulis Pramudya di Instagram.
Dalam film dokumenter Pramudya Kusumawardana Melawan Bakat dengan Tekad yang diunggah di akun YouTube Kabizza Fest Kota Sukabumi, Pram mengakui tak pernah mendapat apresiasi dari ayahnya.
Karena saya ga dapat apresiasi dari keluarga mungkin ya jadi saya kebanyakan mengapresiasi diri sendiri. Jadi kaya miris ya," ujar Pram.
"Kalo saya juara, dia (ayah) ngomongnya bukan selamat. Belum apa-apa uda gitu. Dia ga pernah ngomong saya bangga sama kamu, kamu mainnya bagus. Ga pernah dia ngomong kaya gitu. Setiap saya menang alah belum apa-apa. Latihan lagi. Pasti kaya gitu," cerita Pram.
Justru hal itu yang membuat dirinya terus berlatih untuk membuktikan kepada sang ayah.
"SAya mau dibilang bangga sama papa tapi lama kelamaan saya ga bakal dapat itu dari papa. Jadi saya improve terus. Lebih bagus sih lebih kuat jadinya," kata Pram.
Menurut Pram hubungannya dengan sang ayah tidak terlalu dekat. Pram mengatakan jarang melakukan kontak dengan ayahnya baik lewat chat atau telepon.
"Di pelatnas biasa teman saya telepon tiap hari. Papa saya ga pernah. Paling seminggu sekali. Paling telepon juga dua menit, tiga menit," ucap dia.
Pramudya mengaku sang ayah sempat mengucapkan selamat setelah dirinya juara di luar negeri. Namun tetap ditambahi dengan kata belum apa-apa.