SuaraLampung.id - Pos di dekat Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Pasar Bawah, Kota Bandar Lampung, terbakar pada Kamis (7/4/2022) sekitar pukul 22.55.
Diduga pos tersebut terbakar akibat dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal. Aparat kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bandar Lampung Kompol Devi Sujana mengatakan, olah TKP dilakukan guna mencari petunjuk penyebab kebakaran pos tersebut.
Hasil olah TKP, polisi menemukan barang-barang seperti jelaga (butiran arang), dan barang lainnya.
Baca Juga:Tangkap Sindikat Penimbun Solar Bersubsidi di SPBU Telukbetung Utara, Polisi Bongkar Modusnya
"Iya tadi kita menemukan jelaga, arang-arang, dan beberapa botol bekas minyak. Tapi, kita masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari saksi-saksi, lalu cek cctv," jelasnya dikutip dari Saibumi.com--jaringan Suara.com.
Disinggung terkait penyebab terbakarnya pos akibat pelemparan botol molotov, Devi Sujana menyampaikan bahwa pihaknya sedang mencari saksi yang memberikan keterangan tersebut via media sosial.
"Iyah, jadi saat ini kami sedang mencari saksi yang memberikan keterangan terkait adanya pelemparan botol molotov itu. Kita masih melakukan pencarian," tukas Devi Sujana.
Sebelumnya diberitakan, pos di dekat Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Pasar Bawah atau lebih tepatnya di depan Mal Ramayana, Kota Bandar Lampung, Kamis 7 April 2022 malam sekira pukul 22.55 Wib.
Informasi yang berhasil saibumi.com Lurah Gunungsari Akbar mengatakan yang terbakar pos dekat jembatan penyeberangan orang (JPO). Kabarnya ada yang melempar botol molotov, sehingga terjadi kebakaran.
Baca Juga:Usai Buka Puasa, Rumah di Pemukiman Padat Penduduk di Kalideres Terbakar
"Iya benar kebakaran itu, ada kabar yang menyebutkan kalau ada yang lempar botol molotov," ungkapnya dikutip saibumi.com, Jumat (8/4/2022).
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa kejadian itu, tidak mengakibatkan korban jiwa.
"Korban enggak ada, terus api itu semalam udah langsung padam, kebakaran pun berhasil dikendalikan," jelasnya.