Ini Saran Dokter bagi Ibu Hamil yang Puasa di Bulan Ramadhan agar tak Terjadi Kontraksi

para ibu hamil bisa berpuasa di bulan Ramadhan

Wakos Reza Gautama
Kamis, 31 Maret 2022 | 14:37 WIB
Ini Saran Dokter bagi Ibu Hamil yang Puasa di Bulan Ramadhan agar tak Terjadi Kontraksi
Ilustrasi Ibu Hamil. Ibu hamil yang puasa saat ramadhan harus melakukan hal ini agar tidak memicu kontraksi. [Pixabay.com]

SuaraLampung.id - Sejumlah studi menunjukkan para ibu hamil bisa berpuasa di bulan Ramadhan namun perlu melakukan sejumlah persiapan termasuk mengetahui batasannya.

dr. Muhammad Fadli, SpOG dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengatakan, persiapan yang perlu dilakukan ibu hamil saat puasa, salah satunya terkait kebutuhan asupan makanan dan minuman selama sahur dan berbuka puasa.

"Selama berbuka, pastikan terhidrasi atau minum minimal 2-2,5 liter sehari. Kalau kurang, ini akan berdampak dengan volume cairan ketuban dan bisa memicu kontraksi," ujar dia dalam Virtual Media Briefing bertajuk "Siap hadapi Ramadhan untuk keluarga Indonesia", Kamis (31/3/2022).

Saat sahur, sebaiknya perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti gandum, beras merah, tidak lupa menyertakan asupan protein untuk pertumbuhan janin.

Baca Juga:25 Ucapan Menyambut Ramadhan Bahasa Inggris, Pas Dijadikan Status WA hingga Facebook

Sebaiknya, hindari mengonsumsi kafein karena akan membuat sering ke toilet dan memicu dehidrasi dan jangan konsumsi makanan terlalu manis karena kalau gula darah naik secara cepat maka gula darah dalam tubuh juga akan turun secara drastis.

"Ini yang membuat tubuh menjadi lemas. Jangan stres dan beraktivitas di dalam rumah saja. Jadi, saat sahur atau berbuka, pastikan makan makanan bergizi dan jangan lupa minum vitamin yang diberikan dokter," tutur Fadli.

Dia mengingatkan, selama berpuasa nanti, para wanita hamil wajib mengetahui tanda-tanda bahaya salah satunya perdarahan pervaginal, mual dan muntah, penurunan gerakan pada janin, pandangan kabur, nyeri kepala, letih, buang air kecil yang sedikit dan berwarna pekat (sebagai tanda dehidrasi yang berat).

"Jadi, kalau Anda kurang minum saat sahur dan berbuka lalu tubuh masuk fase dehidrasi, maka tanda-tanda ini akan muncul," kata dia.

Fadli juga menyarankan pemeriksaan antenatal pada pertengahan bulan Ramadhan untuk mengetahui kesejahteraan janin termasuk berat badannya apakah sesuai usia kehamilan ibu dan kondisi air ketuban.

Baca Juga:Buka Puasa Ala Carving Station dengan Menu Kambing Panggang di Best Western Panbil Plus Suguhan Pemandangan

"Nanti ada marker-marker yang dokternya bisa menilai apakah bayinya dalam keadaan oke atau stres," demikian saran dia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini