SuaraLampung.id - Puluhan emak-emak berdesakan berebut minyak goreng di sejumlah minimarket di Bandar Lampung, Kamis (17/20222).
Seperti di salah satu minimarket di Jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung, tepatnya di seberang Hotel Pop.
emak-emak berkerumun berebut mendapatkan minyak goreng harga sesuai ketetapan pemerintah. padahal Bandar Lampung menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Sebagian emak-emak mengaku mengantre sejak pagi, untuk mendapatkan minyak goreng.
Baca Juga:Hore! Pasar Tradisional Kudus Bakal Digelontor 47.000 Liter Minyak Goreng
Dari pantauan Lampungpro.co--jaringan Suara.com, puluhan masyarakat rela berdesak-desakan, tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Kebanyakan dari mereka, dari kalangan emak-emak dan ibu rumah tangga.
Warga Palapa, Tanjungkarang Pusat, bernama Ina mengaku, dirinya selama sepekan ini sulit mendapatkan minyak goreng. Bahkan disekitar tempat tinggalnya, juga tidak ditemukan stok minyak goreng.
"Dapat info katanya di Gotong Royong, ada minimarket akan dikirim stok minyak goreng sore hari. Setelah mengantre lama, Alhamdulillah dapat minyak 2 liter seharga Rp28 ribu," kata Ina.
Sementara itu, Yati mengaku dirinya rela antre sejak pukul 12.00 WIB, hanya untuk mendapatkan minyak goreng.
"Stok di rumah sudah habis, cari di warung-warung tidak ada, jadi ada informasi ini langsung ikut antre," ujar Yati.
Baca Juga:Menteri Perdagangan Sebut Paling Lambat Akhir Februari Stok Minyak Goreng Normal Lagi
Sementara itu, sopir pengantar barang minimarket yang enggan disebutkan namanya mengaku, dirinya membawa stok delapan kardus minyak goreng, untuk diantar ke minimarket di Jalan Wolter Monginsidi.
"Bawa delapan dus isi 2 Liter isi enam bungkus dan 1 Liter isi 12 bungkus, rata-rata memang delapan dus," jelas sopir pengantar.