SuaraLampung.id - Indah Sukmadani dan lebih dikenal dengan nama DJ Indah Cleo menjadi korban kerusuhan yang terjadi di Sorong, Papua Barat pada Selasa (25/1/2022).
DJ Indah Cleo sedang bekerja di Club Double O Kota Sorong, Papua Barat, ketika kerusuhan terjadi.
Saat kerusuhan pecah, Club Double O dibakar hingga menewaskan 17 orang yang ada di dalamnya termasuk DJ Indah Cleo.
Momen detik-detik DJ Indah Cleo terkurung api di tempat hiburan itu diceritakan Sony, paman korban.
Baca Juga:Sesuai Permintaan Terakhir, DJ Indah Cleo Dimakamkan di Sebelah Makam Ayahnya
Di saat kritis itu terjadi, DJ Indah Cleo sempat mengirim pesan ke kakaknya.
"Saat itu, kakaknya DJ Cleo sedang berada di salah satu tempat hiburan malam bernama Double O, sang kakak mengabarkan kondisi club tersebut terjadi bentrokan, dalam chat terakhir DJ Indah Cleo kepada Sukma, ia mengatakan club tempatnya bekerja sudah mulai terbakar dan mengeluarkan asap," jelasnya.
Menurutnya, korban juga menitipkan salam kepada seluruh anggota keluarganya di Bukittinggi dan menitipkan putra semata wayangnya kepada sang adik untuk dirawat hingga sukses.
DJ Indah Cleo juga sempat menyatakan permintaan terakhirnya sebelum tewas terpanggang di dalam Club Double O itu.
"Sesuai permintaan terakhir almarhumah bahwa jika meninggal dunia dia ingin dimakamkan di sebelah makam ayahnya, kami pihak keluarga berupaya memenuhi permintaan terakhir tersebut," kata Paman korban, Sony.
Jenazah Dj Indah Cleo dimakamkan di pekuburan keluarganya di Jorong Aro Kandikia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (31/1/2022) mengikuti wasiat terakhir sang DJ.
Baca Juga:Jenazah Indah Cleo Asal Bukittinggi Korban Kerusahan di Sorong Papua Dimakamkan di Agam
Jenazah diterbangkan langsung dari Papua Barat diiringi tiga orang perwakilan keluarga yaitu paman dan dua saudaranya dan disemayamkan di rumah duka.
Jenazah kemudian dishalatkan di Mushalla Istiqamah di belakang rumah duka, dan dimakamkan di Pandam pakuburan Suku Tanjuang, di Bukik Palapah tidak jauh dari rumah duka.
"Keluarga tidak ada firasat atau tanda-tanda buruk, almarhum baru minggu kemarin berangkat ke Sorong untuk bekerja, dan baru kali pertama manggung di Papua Barat," kata dia.
Sony menambahkan, jenazah DJ Indah Cleo dapat segera dibawa pulang dan dikenali setelah menjadi jenazah pertama yang diautopsi dengan tanda tanda fisik yang dimiliki.
"Almarhumah kakinya memakai pen di paha kiri, karena pernah mengalami patah tulang kaki, sampai sekarang pen itu masih terpasang, sehingga dapat cepat dikenali," ujarnya. (ANTARA)