Harta 10 Orang Terkaya di Dunia Justru Meningkat di saat Pandemi COVID-19

Peningkatan harta 10 orang terkaya di dunia ini tidak main-main.

Wakos Reza Gautama
Senin, 17 Januari 2022 | 09:28 WIB
Harta 10 Orang Terkaya di Dunia Justru Meningkat di saat Pandemi COVID-19
Ilustrasi orang kaya. Harta 10 orang terkaya dunia meningkat selama pandemi COVID-19. [Unsplash.com]

SuaraLampung.id - Di saat pandemi COVID-19 membuat orang-orang kesulitan ekonomi, tapi tidak bagi 10 orang terkaya di dunia. Harta mereka justru bertambah di masa pandemi. 

Peningkatan harta 10 orang terkaya di dunia ini tidak main-main. Tercatat harta mereka meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 1,5 triliun dolar (Rp21,4 kuadriliun) selama pandemi.

Fakta itu ditemukan dalam penelitian yang hasilnya dirilis sebuah lembaga amal pada Senin jelang pertemuan elite Forum Ekonomi Dunia (WEF).

Kepala-kepala negara akan bergabung dengan para pemimpin perusahaan dan tokoh terkemuka lain pekan ini untuk membahas isu-isu paling penting di dunia –dari perubahan iklim hingga kesetaraan vaksin COVID-10– pada konferensi WEF Davos Agenda 2022.

Baca Juga:Dulunya Sederhana, Ini Alasan Nikita Mirzani Baru Pamer Hidup Mewah

Pertemuan daring tersebut akan menjadi batu loncatan dalam konferensi tingkat tinggi tahunan WEF yang biasanya digelar di resor pegunungan Davos di Swiss pada musim dingin dan dihadiri orang-orang kaya dan berkuasa di dunia.

Berikut adalah sejumlah data terkait kesenjangan global:

* Para triliuner telah mencatat lonjakan dalam kekayaan mereka selama pandemi, menurut badan bantuan Oxfam

* 10 orang terkaya di dunia bertambah kaya sebesar 15.000 dolar AS (Rp215 juta) per detik atau 1,3 miliar dolar AS (Rp18,6 triliun) per hari selama pandemi.

* Harta mereka melebihi gabungan harta yang dimiliki 3,1 miliar penduduk miskin di dunia.

Baca Juga:400 Ribu Obat Anti Virus Covid-19 Paxlovid Tiba Februari di Indonesia

* Seorang triliuner baru muncul setiap 26 jam sejak awal pandemi.

* Lebih dari 160 juta orang diperkirakan jatuh miskin selama krisis kesehatan saat ini.

* Kesenjangan di antara negara-negara di dunia diperkirakan meningkat untuk kali pertama dalam sebuah generasi. Kesenjangan juga semakin lebar di dalam sebuah negara.

* Negara-negara kaya pulih lebih cepat. Pendapatan mereka pada 2023 kemungkinan akan kembali ke tingkat sebelum pandemi, namun negara-negara berkembang akan mengalami penurunan rata-rata 4 persen, menurut Bank Dunia.

* Pada 2023, pendapatan per kapita kemungkinan akan tetap di bawah level 2019 di 40 negara berkembang, kata Bank Dunia.

* Kesenjangan menyumbang 21.300 kematian per hari atau satu kematian per empat detik, menurut laporan Oxfam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini