SuaraLampung.id - Pihak Dinas Pekerjaan Umun (PU) Kota Bandarlampung mengakui renovasi jembatan Pulau Pasaran yang merupakan akses darat ke sentra ikan teri asin karena faktor alam.
"Rehabilitasi jembatan terhenti karena faktor alam, ya kalau airnya surut pontonnya kan tidak bisa gerak, maka dikerjakan kalau kondisi sudah normal," kata Kepala Dinas PU Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan melansir ANTARA.
Kondisi atau cuaca di Bandarlampung diharapkan bisa bersahabat sehingga pekerjaan memasang tiang pancang dilanjutkan.
"Kita juga ingin secepatnya ini selesai, maka kita sedang cari solusi lain agar pekerjaannya berlanjut," ujarnya.
Baca Juga:Kasus COVID-19 Omicron Belum Ditemukan di Sumsel, Warga Diminta Tetap Waspada
Jembatan menuju Pulau Pasaran yang sebagiannya ambles disebut pekerjaan tidak darurat karena dinilai kokoh untuk dilalui.
"Sebenarnya kan ini jembatan hanya turun saja tapi masih kuat, maka kita hanya perbaiki sisi yang ambles kemudian disambungkan ke bagian yang masih bagus, jadi tidak terlalu darurat kecuali sudah terputus antarbagian," katanya.
Dia pun mengungkapkan Pemkot Bandarlampung berencana akan membuat jembatan baru yang bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Tahun ini telah dianggarkan Rp5 miliar untuk membangun jembatan penyeberangan baru dengan luas 4 meter, jadi nanti mobil bisa masuk, sehingga mempermudah pengangkutan industri kecil menengah di sana," kata dia.
Jembatan Pulau Pasaran jadi pada tahun 2013 yang memiliki panjang kurang lebih 100 meter dan berada 2 sampai 3 meter di atas permukaan laut dangkal. (ANTARA)
Baca Juga:Klasemen Sementara Tim Putri Proliga 2022: Palembang Bank Sumsel Babel