SuaraLampung.id - COVID-19 varian Omicron sudah masuk ke Indonesia. Data Kementerian Kesehatan mencatat ada satu orang yang terinfeksi Omicron. Dia adalah petugas kebersihan di Rumah Sakit Wisma Atlet berinisial N.
N diketahui terpapar Omicron pada 10 Desember 2021. N saat ini telah dinyatakan pulih. Saat ini Kemenkes menemukan lima kasus probable Omicron. Lima orang ini adalah warga negara Indonesia dan asing yang baru melakukan perjalanan ke luar negeri.
Lima orang suspek itu di antaranya dua kasus adalah WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet.
Tiga kasus probable lainnya WNA asal China yang berkunjung ke Manado dan sekarang dikarantina di Manado.
Baca Juga:Sinovac Klaim Vaksinnya Efektif Cegah Covid-19 Varian Omicron
"Lima orang ini masih sifatnya probable karena baru dites PCR dengan marker khusus dan sampel PCR yang positif dari lima kasus probable ini sudah dikirim ke Balitbangkes dan sedang bergulir tes genom sekuensingnya," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12/2021) dikutip dari ANTARA.
Menurut Budi hasil penelitian genom sekuensing lima suspek tersebut akan dilaporkan hasilnya dalam waktu tiga hari ke depan untuk memastikan apakah positif tertular Omicron atau bukan.
Budi mengatakan upaya yang tepat menghadapi Omicron di Tanah Air adalah bersikap tenang, waspada dan patuh pada Prokes.
Selain itu, Budi juga mengajak partisipasi masyarakat dalam upaya survailens bila memiliki riwayat kontak erat maupun perjalanan dari daerah terjangkit Omicron.
"Kita juga harus percepat vaksinasi terutama pada lansia yang ke luar negeri. Pemerintah akan siapkan infrastrukturnya, rumah sakit, obat-obatan Molnuvirapir akan datang di akhir tahun ini," katanya.
Baca Juga:Kondisi Victoria Australia Jelang Natal, Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk menyikapi temuan kasus varian baru COVID-19 Omicron dengan kewaspadaan dan patuh terhadap protokol kesehatan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Yang terpenting menjaga kewaspadaan dengan patuh pada protokol kesehatan. Terutama memakai masker dan menjaga jarak. Jangan berkerumun di tempat ramai," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers perkembangan COVID-19 yang diikuti melalui Zoom di Jakarta, Kamis siang.
Budi meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas perjalanan ke luar negeri yang tidak penting sebab kasus Omicron di sejumlah negara sedang meningkat sangat cepat.
"Di Inggris yang semula cuma sepuluh per hari, naik 100an per hari, sekarang sudah 70 ribu per hari. Lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada Juli yang 50 ribu kasus per hari," katanya.
Ia mengatakan meski kasus Omicron di sejumlah negara yang terjangkit meningkat cepat, tapi perawatan pasien di rumah sakit masih relatif rendah. "Kalau Delta biasanya 20 persen, ini (Omicron) lebih rendah. Tapi kita harus tetap waspada, karena 20 persen dari 100 ribu orang, itu sama dengan 2 persen yang jauh lebih rendah dari 1 juta orang," katanya.
Budi mengatakan Omicron berpotensi memberikan tekanan di fasilitas pelayanan rumah sakit karena karakteristiknya yang cenderung cepat menular. (ANTARA)