SuaraLampung.id - Beberapa kota di Belanda dilanda kerusuhan tiga hari berturut-turut hingga Minggu (21/11/2021) malam.
Sejumlah pengunjuk rasa terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di beberapa kota di Belanda.
Kerusuhan dilaporkan muncul di sejumlah lokasi di Belanda, termasuk Leeuwarden dan Groningen di utara, kota timur, Enschede, dan Tilburg di selatan.
Segerombolan pemuda yang marah membakar serta melemparkan batu untuk memprotes pembatasan COVID-19.
Baca Juga:Kerusuhan di Guadeloupe Dipicu Pembatasan COVID-19, Perancis Kirim Pasukan Khusus
Aparat kepolisian berupaya membubarkan massa menggunkan tongkat di Enschede, kota tempat peraturan darurat dikeluarkan.
Sementara itu di Leeuwarden, mobil polisi dilempari batu dan kelompok berpakaian hitam berteriak-teriak dan mulai melakukan pembakaran.
Menanggapi gangguan terburuk sejak penguncian menyeluruh yang mengakibatkan kekacauan yang meluas dan lebih dari 500 penangkapan pada Januari, polisi mengatakan lima petugas terluka pada Sabtu (20/11/2021) malam.
Selain itu, setidaknya 64 orang ditahan di tiga provinsi, termasuk puluhan orang yang melemparkan kembang api dan pagar selama pertandingan sepak bola di stadion Feyenoord Rotterdam.
Kerusuhan mutakhir dimulai pada Jumat (19/11/2021) malam di Rotterdam. Di kota itu, polisi menembaki kerumunan yang membludak menjadi ratusan orang selama protes. Wali kota Rotterdam mengatakan protes itu telah berubah menjadi "hura-hura kekerasan".
Baca Juga:Belanda Dilanda Kekacauan, 3 Malam Massa Anti-Lockdown Ngamuk Lempari Polisi
Empat orang yang diyakini terkena peluru polisi masih dirawat di rumah sakit pada Minggu, kata pihak berwenang.
- 1
- 2