SuaraLampung.id - Di tengah lesunya perekonomian di masa pandemi COVID-19, ekspor perikanan Provinsi Lampung justru tumbuh positif di tahun 2021.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Liza Derni mengatakan tumbuhnya sektor perikanan tersebut tercermin dengan terus meningkatnya volume ekspor perikanan Lampung dalam setahun terakhir.
Pada Agustus volume ekspor perikanan Lampung mencapai 1,59 juta ton dari bulan sebelumnya sebanyak 1,22 juta ton.
"Volume ekspor perikanan tahun 2020 berjumlah 17,24 juta ton dan untuk delapan bulan ini sekitar 12,21 juta ton, pertumbuhannya cukup baik meski masih menyisakan empat bulan di akhir tahun ini," katanya, Kamis (30/9/2021) dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:Menjembatani Pencari Kerja dan Penyedia Kerja di Lampung, Pemprov Buat Portal Sigajah
Menurutnya, meski pada 2020 sempat mengalami penurunan volume ekspor dari tahun sebelumnya yang mencapai 19 ribu ton, namun tidak terlalu mempengaruhi secara signifikan sektor perikanan di Lampung.
"Untuk Lampung udang menjadi komoditi perikanan ekspor paling dominan, sebab di sini banyak tambak intensif, tambak super intensif dan tambak rakyat," ucapnya.
Adanya pertumbuhan positif di sektor perikanan terutama pada ekspor perikanan Lampung, juga dikatakan oleh Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Lampung, Rusnanto.
Menurutnya, selama periode Januari hingga Agustus volume ekspor perikanan Lampung tetap stabil dimana tercatat nilai total ekspor perikanan mencapai Rp1,7 triliun, dengan total volume 12.207.748 ton, dan frekuensi ekspor 1.117 kali.
"Ekspor perikanan cukup baik dalam delapan bulan terakhir, dengan nilai ekspor tertinggi diraih pada bulan Juni yakni jumlahnya mencapai Rp261 miliar," ujar Rusnanto.
Baca Juga:Kalahkan DKI Jakarta, Tim Sofbol Putra Lampung ke Final PON Papua
Ia mengatakan pada periode Januari sampai Mei dari lima komoditas perikanan yang menjadi andalan ekspor Lampung setiap tahunnya, udang menjadi komoditas utama dengan sumbangan nilai ekspor sebanyak Rp811 miliar, lalu rajungan dengan volume ekspor 576 kilogram, dan nilai mencapai Rp173 miliar. (ANTARA)