Dokter Tirta Minta Pengedar Narkoba Ditembak Mati, Dikritik Keras Aktivis HAM

Dokter Tirta mengajukan usul ke Kapolri untuk menembak mati di tempat seluruh pengedar narkoba

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 17 September 2021 | 07:45 WIB
Dokter Tirta Minta Pengedar Narkoba Ditembak Mati, Dikritik Keras Aktivis HAM
Ilustrasi Dokter Tirta. Dokter Tirta dikritik keras aktivis HAM. [Instagram/@dr.tirta]

Pernyataan Dokter Tirta yang mendukung tembak mati bagi pengedar narkoba dikritik Direktur Eksekutif Institute of Criminal Justice Reform (ICJR) Erasmus Napitupulu.

Lewat akun Twitternya, Erasmus menyatakan kebijakan tembak mati seperti Duterte justru berbahaya dan tak sepantasnya mendapat dukungan dari seorang dokter yang disumpah untuk menyelamatkan nyawa seseorang. 

Ilustrasi narkoba. (Pixabay/B-A)
Ilustrasi narkoba. (Pixabay/B-A)

"Kebijakan Narkotika Duterte di filipina berbahaya, tak harusnya mendapat dukungan dr seorang dokter yg disumpah utk menyelamatkan nyawa Tapi kalau beliau hadir sbg selebgram plus pengusaha, ya boleh aja, tak ada larangan utk terlihat tak paham isu dan norak secara bersamaan," tulis Erasmus. 

Menurut Erasmus, kebijakan narkotika Duterte bukan cuma tak sejalan dengan HAM tapi juga tak ada dampak positifnya.

Baca Juga:6 Fakta Kasus Boris Preman Pensiun, Ditangkap karena Narkoba

Yang ada kata Erasmus kebijakan tembak mati pengedar narkoba macam Duterte justru menyisakan banyak masalah.

"Pendekatan usang macam duterte tak bekerja, negara2 yg dianggap “berhasil”, adalah yg melakukan pendekatan kesehatan, pidana boleh tpi dlm konteks peredaran gelap dan trans national crime Portugal contohnya, meski masih ada Kritik, tpi dianggap ok," kicau Erasmus. 

Kata Erasmus, mengancam dan membunuh pengedar narkoba, justru membuat para pengguna tak punya pilihan selain semakin terjebak di pasar ilegal.

"Bandar makin kayak krn mungkin mereka tidak ada di negara yg menjadi pasar Sistem peradilan potensial menjadi korup, krn hukuman manjadi bagian transaksi," tulisnya.

Sebagai seorang dokter, kata Erasmus, Dokter Tirta harusnya bicara dalam kapasitas bagaimana kebijakan terbaik untuk pengguna.

Baca Juga:Kejari Kembalikan Berkas Kasus Narkoba Nia Ramadhani ke Polisi, Ada Apa?

"Apakah membunuh sebanyak2nya orang akan berhasil? Itu bukan kapasitas dokter, selebgram sotoy mungkin," cuit Erasmus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini