Angka Tracing Rendah dan Tingkat Kematian Tinggi, Ini Alasan Kadiskes Lampung

angka tracing kasus dan tes COVID-19 di Lampung terbilang rendah.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 24 Agustus 2021 | 10:34 WIB
Angka Tracing Rendah dan Tingkat Kematian Tinggi, Ini Alasan Kadiskes Lampung
Ilustrasi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana. Reihana menjelaskan alasan tingkat tracing rendah dan tingkat kematian tinggi. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berupaya memenuhi target pelaksanaan tracing kasus dan tes COVID-19

Ini karena angka tracing kasus dan tes COVID-19 di Lampung terbilang rendah. 

"Kami sedang mencoba mengejar perluasan tes dan pelacakan kasus COVID-19, agar setidaknya mendekati target yang diminta," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, Senin (23/8/2021) dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan hal tersebut perlu dilakukan, sebab angka tes dan pelacakan kasus yang masih tergolong rendah.

Baca Juga:Menumpuk sejak Pandemi, Limbah Sarung Tangan Lateks Diubah Mahasiswa UGM Jadi Bahan Bakar

"Seperti yang diketahui bila mengacu aturan PPKM seperti di Kota Bandar Lampung, tes itu targetnya 16.000 orang, namun memang ada kendala dalam hal tersebut," katanya.

Menurutnya, kendala yang saat ini terjadi adalah mahalnya alat tes cepat antigen bagi pelaksanaan perluasan tes dan pelacakan kasus secara luas.

"Karena alat tes antigen pun cukup mahal, kami akan lakukan perluasan pelacakan kasus dan tes sesuai dengan kemampuan yang ada, setidaknya perluasan tes dan tracing akan dilakukan agar kasus teratasi," ujarnya pula.

Dia mengklaim persentase angka kematian yang cukup tinggi hingga Lampung menempati peringkat pertama secara nasional terjadi akibat adanya kesenjangan antara angka kumulatif kasus, target tes dan pelacakan kasus dengan jumlah kematian, tidak seperti di sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali.

"Kalau dibandingkan dengan Jawa dan Bali, angka kumulatif kasus terinfeksi kecil, testing dan tracing pun belum mencapai target, sedangkan angka kematian kita cukup banyak jadi ini yang mengakibatkan persentase kematian tinggi," ujarnya lagi.

Baca Juga:PPKM Diperpanjang: Keluar-Masuk di Jawa dan Bali, Masyarakat Harus Sudah Divaksin

Menurutnya, dengan adanya upaya pemenuhan target pelacakan kasus dan tes COVID-19 tersebut, diharapkan dapat mengurangi persebaran COVID-19 dan penurunan persentase angka kematian di Provinsi Lampung.

Sebelumnya diketahui berdasarkan data Kementerian Kesehatan dalam laman vaksin.kemkes.go.id dengan jumlah penduduk sebanyak 8.609.884 orang, dan target diperiksa per pekan 126.567 orang.

Lampung hanya mampu melakukan pemeriksaan sebanyak 4.045 orang, dan persentase pemeriksaan kasus suspek dan kontak erat hanya 25,44 persen per minggu. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini