Ini yang Dirasakan Tubuh Usai Disuntik Vaksin Moderna

reaksi yang bisa terjadi usai seseorang mendapatkan suntikan vaksin Moderna.

Wakos Reza Gautama
Minggu, 08 Agustus 2021 | 11:45 WIB
Ini yang Dirasakan Tubuh Usai Disuntik Vaksin Moderna
Ilustrasi Vaksin moderna. Ini yang dirasakan usai disuntik vaksin Moderna. [VOA Indonesia]

SuaraLampung.id - Vaksin Moderna rencananya digunakan untuk rakyat Indonesia dan secara khusus digunakan sebagai booster suntikan bagi para tenaga kesehatan di tanah air.

Namun suntikan vaksin Moderna ini membuat beberapa kalangan takut. Ini karena adanya pemberitaan mengenai efek yang terjadi setelah disuntik vaksin Moderna

Praktisi kesehatan sekaligus relawan COVID-19 dari Universitas Gadjah Mada, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengungkapkan reaksi yang bisa terjadi usai seseorang mendapatkan suntikan vaksin Moderna.

"Ini bukan menakut-nakuti namun memberikan pemahaman yang baik terhadap reaksi vaksinasi. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda jadi tidak bisa disamaratakan," kata Fajri melalui pesan elektroniknya, dikutip dari ANTARA, Minggu (8/8/2021).

Baca Juga:Daftar Reaksi Tubuh Setelah Vaksin Moderna

Reaksi yang dialami setiap orang usai vaksinasi bisa berbeda, tergantung presentase masing-masing gejala, antara lain demam, tidak enak badan, kelelahan, muncul ruam dan nyeri.

Data studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA pada 5 April 2021 memperlihatkan pada sekitar 2 juta orang di Amerika Serikat yang disuntik Moderna, sekitar 70 persen akan merasa nyeri, lalu sebanyak 7,4 persen mengalami kemerahan, bengkak (13,6 persen) dan gejala sistemik 51,7 persen.

Selain itu, ada juga gejala kelelahan (32,5 persen), sakit kepala (26,9 persen), myalgia atau nyeri otot (21,3 persen), panas dingin (10,3 persen), demam (10 persen), sakit sendi (9,8 persen), mual (8,1 persen), muntah (0,8 persen), diare (5,4 persen) dan nyeri perut (3,2 persen).

Dia mencontohkan, bila 1,2 juta orang tenaga kesehatan yang disuntik vaksin Moderna, maka akan ada 70 persen dari jumlah ini atau 840.000 orang yang akan mengeluhkan nyeri. Sementara untuk gejala sistemik akan dialami sebanyak 620.000 orang, kelelahan 390.000 orang dan ruam pada 88.800 orang.

Selain itu, menurut studi dalam jurnal JAMA Oncolgy, ada juga reaksi limfonodi yakni pembesaran pembuluh kelenjar getah bening, misalnya di ketiak pada laki-laki. Kasusnya sekitar 1-5 persen pada mereka yang disuntik vaksin Moderna dosis pertama.

Baca Juga:Syarat Nakes Riau Jalani Suntik Booster Vaksin Moderna

"Vaksin ini jalan ditangkap di limfonodi, membentuk imunitas itu di memang di limfonodimaka dia bengkak. Itulah mengapa Inggris sudah memberitahu (bengkak) bisa sampai 10 hari atau bahkan lebih. Tetapi ini jarang," kata Fajri.

Fajri sendiri sudah mendapatkan suntikan pertama vaksin ini pada Jumat (6/8) lalu. Dia mengatakan, 12 jam pertama belum merasakan reaksi apapun. Pada 14 jam usai divaksin, barulah muncul sumeng dan panas dingin yang bisa ditahan. Setelah 24 jam usai divaksin, kondisinya membaik tetapi dua jam kemudian mengalami panas dingin dan malaise atau lelah dan tidak enak badan.

"28 jam setelah divaksin tidak tahan, akhirnya minum obat, lumayan. Tangan nyeri-nyeri karena reaksi lokal inflamasi dikompres dingin lumayan," tutur dia.

"Sehingga menjadi penting untuk mengatur jadwal vaksinasi yang tepat agar tidak bersama-sama merasakan KIPI ini lalu mengganggu pelayanan (seperti yang pernah terjadi di Swedia denga vaksin Pfizer)," sambung Fajri.

Tentang miokarditis usai divaksin

Beberapa waktu lalu, badan regulator obat-obatan Eropa menemukan kemungkinan hubungan peradangan jantung langka dan vaksin berbasis messenger RNA (mRNA), salah satunya Moderna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini