Geger Sumbangan Akidi Tio, Yenny Wahid Teringat Kasus Gus Dur

Yenny Wahid mengatakan ada pelajaran yang bisa diambil dari kasus bantuan keluarga Akidi Tio sebesar Rp 2 triliun.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 03 Agustus 2021 | 16:15 WIB
Geger Sumbangan Akidi Tio, Yenny Wahid Teringat Kasus Gus Dur
Ilustrasi Yenny Wahid. Yenny Wahid teringat kasus Gus Dur saat melihat kasus sumbangan keluarga Akidi Tio. [Suara.com/Arief Apriadi]

SuaraLampung.id - Yenny Wahid buka suara mengenai kasus bantuan Rp 2 triliun yang disumbangkan keluarga almarhum Akidi Tio

Yenny Wahid mengatakan ada pelajaran yang bisa diambil dari kasus bantuan keluarga Akidi Tio sebesar Rp 2 triliun.

 Kasus sumbangan keluarga Akidi Tio sebesar Rp 2 triliun menurut Yenny Wahid mengingatkan kita untuk selalu rasional. 

"Meskipun kita percaya bahwa selalu ada malaikat dan keajaiban, peristiwa ini mengingatkan kita untuk selalu rasional dalam menghadapi apapun. Ojo kagetan," ujar dia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8/2021) dikutip dari ANTARA.

Baca Juga:Jika Donasi Rp 2 T Akidi Tio Hoaks, Pengamat: Pasal Dikenakan Harus Cermat

Putri kedua Presiden KH Abdurrahman Wahid itu berharap semua pihak mengedepankan rasionalitas.

"Akal sehat kita kedepankan. Orang semestinya curiga, kok bisa ada yang nyumbang dua triliun rupiah, benar apa tidak? Sehat mentalnya atau tidak? Jangan sampai satu negara ikut kebobolan. Covid-19 memang membuat kita nyaris putus asa, tapi jangan sampai kita kehilangan akal sehat," kata dia.

Hal penting  yang perlu diingat, kata Yenny Wahid, semua informasi tidak diterima bulat-bulat.

"Perlu dilakukan verifikasi dulu sebelum dikeluarkan ke publik," katanya.

Geger keluarga Akidi Tio ini mengingatkan dia pada heboh Bruneigate yang menimpa Presiden Wahid.

Baca Juga:Waketum MUI Soal Bantuan Rp 2 Triliun: Kecewa Hingga Patah Hati, Pertanyakan ini

Ketika itu parlemen menekan keras. Setelah tim Kejaksaan Agung memverifikasi langsung pada Kesultanan Brunei, barulah akal sehat tegak kembali.

Ia meminta publik ojo kagetan (jangan mudah kaget) sehingga tidak mudah diombang-ambingkan kabar dan informasi.

Juga para abdi negara dan abdi masyarakat hendaknya kedepankan rasionalitas sebelum menyebar kabar dan megeluarkan pernyataan ke publik.

Ia ingat, dulu geger Menteri Luar Negeri (saat itu) Adam Malik menerima resmi ibu hamil yang melapor tentang bayi dalam kandungannya bisa bicara.

Aparat yang tidak kedepankan rasio meloloskan penipu diterima menteri utama kabinet. "Hilangnya sense of rasionality," kata dia.

Cut Zahara Fona nama ibu hamil yang mengaku bayi dalam kandungannya bisa bicara dan diterima Malik di kediaman resmi.

Sang menteri mendengarkan 'bayi bicara'. Lalu heboh pers memberitakan dan publik geger.

Belakangan Cut Zahara ketahuan bohong, ternyata "suara bayi dari dalam perut" itu adalah suara perekam yg disembunyikan di perut.

Sekali lagi dia meminta semua pihak selalu rasional.

"Memang Pandemi Covid-19 ini membuat kita semua nyaris putus asa. Tapi jangan sampai kita kehilangan akal sehat. Mari kita berbuat sebisa kita membantu sesama dalam keadaan serba sulit saat ini," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini