SuaraLampung.id - Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan I 2021 tercatat minus 2,10 persen (year on year) akibat masih terdampak pandemi COVID-19.
"Dampak COVID-19, kegiatan ekonomi mengalami penurunan yang sangat drastis sehingga menurunkan pendapatan masyarakat, " kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Jumat (25/6/2021) dilansir dari ANTARA.
Namun demikian, lanjutnya, apabila dibandingkan triwulan IV-2020, ekonomi Lampung pada triwulan 1-2021 tumbuh sebesar 3,04 persen (quarter to quarter) yang merupakan pertumbuhan terbaik se-Sumatera.
Ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi tersebut disumbang oleh sektor pertanian tanaman pangan yang tumbuh sebesar 18,31 persen atau 70 persen dari total pertumbuhan ekonomi yaitu dengan produksi padi meningkat secara signifikan sebesar 2,6 juta ton.
Baca Juga:Rest Area Gisting di Lampung Ini Disulap Jadi Lokasi Vaksinasi COVID 19
"Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung dengan dukungan pemerintah kabupaten/kota dalam upaya pemulihan ekonomi," jelasnya.
Arinal mengharapkan pertumbuhan positif akan berlanjut pada triwulan II-2021.
Di sisi lain, lanjutnya, realisasi pendapatan daerah yang mencapai 96,90 persen dari target APBD tahun anggaran 2020.
"Capaian pendapatan tidak terealisasi secara maksimal akibat adanya pandemi COVID-19 sejak akhir triwulan I tahun 2020, namun Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya mengoptimalkan seluruh potensi pendapatan," ujarnya.
Arinal juga meminta kerja sama, dukungan dan sinergitas antara pemerintah daerah dan DPRD Provinsi Lampung agar capaian pendapatan dapat terealisasi dengan baik.
Baca Juga:Peseta Vaksinasi Polda Lampung Membludak, Warga Tak Kebagian Vaksin COVID 19
"Kami berharap pendapatan daerah pada masa yang akan datang dapat lebih meningkat sehingga Pemerintah Provinsi Lampung mempunyai ruang fiskal yang cukup untuk memenuhi program pembangunan dalam rangka menyejahterakan rakyat menuju masyarakat Lampung berjaya," jelasnya. (ANTARA)