Peneliti Akui GeNose C19 Bisa Munculkan Hasil Palsu saat Deteksi COVID-19

memastikan agar tata cara penggunaan alat Genose C19 sesuai dengan SOP

Wakos Reza Gautama
Kamis, 24 Juni 2021 | 09:21 WIB
Peneliti Akui GeNose C19 Bisa Munculkan Hasil Palsu saat Deteksi COVID-19
Ilustrasi penggunaan alat tes Covid-19 GeNose. Alat GeNose C19 bisa memunculkan hasil positif atau negatif palsu. [Antara]

SuaraLampung.id - Penggunaan GeNose C19 yang tidak memenuhi standar dapat memunculkan hasil positif maupun negatif palsu saat mendeteksi COVID-19.  

Hal ini diakui Tim peneliti dan pengembangan GeNose C19 dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Karena itu penggunaan GeNose C19 harus mengikuti standar operasional prosedur agar mendapat hasil maksimal. 

"Jika GeNose C19 dioperasikan ketika kondisi lingkungannya belum ideal dan syarat belum terpenuhi, maka hasil tes bisa menunjukkan low signal atau memunculkan hasil positif maupun negatif palsu," kata Juru Bicara GeNose C19 Mohamad Saifudin Hakim, melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu (23/6/2021) dilansir dari ANTARA.

Ia mengatakan Genose C19 yang telah mengantongi izin edar pada akhir Desember 2020 tergolong alat elektromedis non invasif dengan basis kecerdasan buatan (artificial intelegent /AI) yang mengandalkan banyak data dan kepatuhan pada SOP untuk menghasilkan performa yang baik.

Baca Juga:Heboh! Tolak Pakai Masker, Pria Ini Sebut Covid-19 Telah Berakhir

GeNose C19 terbukti dapat membantu masyarakat yang harus melakukan mobilitas, sehingga tetap dapat memenuhi protokol kesehatan, khususnya saat berada di ruang publik.

Meski demikian, ia meminta semua pihak, termasuk peneliti dan pengembang, distributor, operator, maupun masyarakat pengguna perlu sama-sama dapat memastikan agar tata cara penggunaan alat Genose C19 sesuai dengan SOP.

Menurut Hakim, SOP Genose C19 telah disampaikan melalui distributor-distributor dan kepada semua operator secara berkala. Salah satunya, terkait lokasi penempatan alat, GeNose C19 harus diletakkan di ruangan yang memiliki saturasi udara satu arah.

GeNose C19 juga sudah memiliki fitur analisis lingkungan yang otomatis mengevaluasi saturasi partikel di sekelilingnya. Operator hanya perlu melakukan mode flushing untuk memeriksa udara atau lingkungan di sekitar alat selama 30 hingga 60 menit sebelum menjalankan alat.

Software GeNose C19 akan memberi tanda pada layar monitor laptop bahwa lingkungan sudah memenuhi syarat atau belum. "Tanda warna hijau dan tulisan 'GO' artinya sudah oke, sedangkan warna kuning atau merah dengan tanda seru berarti belum oke untuk mengoperasikan GeNose C19," ujar dia.

Baca Juga:Tompi: Bunk Jerinx, Nggak Ada Gunanya Kita Berantem

Jika memaksa GeNose C19 beroperasi ketika kondisi lingkungannya belum memenuhi syarat, maka hasil tes bisa tidak tepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini