SuaraLampung.id - Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan Bali. Salah satu awak yang ada di KRI Nanggala-402 adalah warga Lampung.
Dia adalah Komandan KRI Nanggala-402 Letnan Kolonel (P) Heri Oktavian. Heri Oktavian tercatat sebagai warga Kota Metro, Provinsi Lampung.
Heri adalah lulusan SMAN 1 Metro. Lulus SMA, Heri Octavian mendaftar sebagai taruna Akabri di tahun 1999. Ia pun diterima di matra Akademi Angkatan Laut. Heri lulus sebagai taruna di tahun 2002.
Chandra Yunita, kakak pertama Heri Oktavian, menceritakan kenangan bersama Heri Octavian. Chandra mengisahkan, dia dan ibunya pernah sempat diajak masuk ke lambung kapal selam KRI Nanggala-402.
Baca Juga:Tenggelam, KRI Nanggala 402 Seperti Diinjak 10 Ekor Gajah
Kenangan itu terjadi saat Heri Oktavian dilantik sebagai komandan kapal pada 2020. Kenangan paling dia ingat saat tangga menuju bagian dalam kapal selam tersebut yang curam.
Namun ibunya kuat naik turun tangga dan Heri dengan sabar membimbing ibu dan kakaknya itu turun ke lambung KRI Nanggala-402. "Saya yang takut, bagimana ini turunnya," kata Chandra dilansir dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengunjungi Chandra Yunita, kakak pertama Heri Oktavian, di Perumahan Pelem Permai II Jalan Turunan Pemuka, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.
Di rumah itu ada ibunda Heri Octavian, Murhaleni (73). Kedatangan Pandra untuk memberikan semangat dan dukungan terkait tenggelamnya KRI Nanggala-402.
"Kita berharap yang terbaik bagi seluruh awak KRI Nanggala-402, Semoga keluarga awak diberi kesabaran dalam menghadapi bencana ini," kata Pandra, Sabtu (24/4/2021) malam.
Baca Juga:4 Daftar Kecelakaan Kapal Selam yang Pernah Terjadi di Dunia
Pandra mengatakan, keluarga Letkol Heri Oktavian adalah keluarga besar Polri. "Ayahanda Letnan Kolonel (P) Heri adalah AKP (Purn) Imron, anggota kepolisian yang pernah bertugas di Brimob Polda Lampung," kata Pandra.
Pandra menyebut kedatangannya adalah bentuk sinergi dan rasa solidaritas antara TNI dan Polri. "Kita coba kuatkan hati bagi keluarga yang mengalami musibah ini," kata Pandra.
Menurut Pandra, Letkol Heri Oktavian sangat dekat dengan ibunya."Beliau itu anak bungsu, sehingga paling dekat dengan ibunya. Kedatangan kami disambut baik sebagai keluarga besar polisi," kata Pandra.
Setelah empat hari hilang kontak, KRI Nanggala-402 milik TNI AL sedikit demi sedikit bagian dari kapal pun mulai ditemukan di perairan Bali bagian Utara. Kontak antara kapal selam dengan pemberi izin menyelam tiba-tiba terputus tepat pada pukul 04.25 WITA.
Pihak TNI meyakini kalau temuan tersebut merupakan milik Nanggala-402. Pasalnya, tidak ada satupun kapal lain yang melintas di area penemuan barang-barang itu. Keyakinan itu juga disampaikan para ahli kapal selam dan mantan ABK KRI Nanggala-402.