"Di masa Pandemi ini dalam meningkatkan wisatawan kami mengubah pola, sebab tren wisatawan yang tadinya ramai datang ke lokasi kini cenderung ke arah virtual tourism, maka promosinya juga berubah dimana kami mencoba mengutamakan kesehatannya, seperti mereka datang tidak kemana-mana hanya melewatkan satu hingga dua malam setelah itu pulang," kata dia pula.
Kemudian, lanjut dia, ke depan setiap pengelola wisata juga dianjurkan harus memilki sertifikat CHSE, yaitu Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah Lingkungan).
"Karena CHSE ini baru, makanya kami butuh pendekatan dahulu ke pengelola wisata ke depan kami akan melakukan sertifikasinya, bukan hanya destinasinya akan tetapi travel agent juga akan disertifikasi namun yang memberikannya bukan kami, tapi ada badan khususnya," kata dia lagi.
Baca Juga:Live Streaming: Perayaan Imlek di Vihara Dharma Bhakti Jakarta
- 1
- 2