SuaraLampung.id - Peristiwa pelemparan bom molotov i Masjid Al-Istiqomah, Cengkareng, Jakarta Barat dinilai sebagai peristiwa yang berpotensi memicu konflik SARA.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Nasdem, Ahmad Sahroni. Di mana peristiwa itu dinilainya sebagai tindakan provokasi dan memicu konflik SARA.
Bukan cuma itu, menurut dia tindakan dan upaya perusakan terhadap masjid merupakan sebuah kejahatan yang sistematis. Mengingat, kejadian serupa bukan hanya satu dua kali terjadi melainkan berulang di berbagai wilayah.
"Secara kasat mata ini jelas merupakan tindakan untuk memprovokasi dan memicu sentimen dan konflik SARA di Indonesia. Saya yakin ini bukan tindakan kriminal organik biasa, melainkan merupakan rencana sistematis," kata Ahmad Sahroni kepada Suara.com, Minggu (27/12/2020).
Baca Juga:Masjid di Cengkareng Dilempar Bom, DPR: Bukan Kriminal Biasa
Karena itu, Sahroni meminta aparat terkait mendalami kejahatan terkait pengrusakan rumah ibadah semisal masjid. Bahkan menurutnya keterlibaran Badan Intelijen Negara (BIN) dibutuhkan guna mendalami persoalan tersebut.
"Pihak berwenang, BIN dan kepolisian harus usut tuntas kasus-kasus seperti ini sebelum membesar," kata Sahroni.
Sebelumnya, pelemparan bom terjadi di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (26/12/2020) malam. Masjid Al-Istiqomah dilempar bom.
Pelakunya adalah seorang pria paruh baya berinisial D (56). Kini lelaki itu sudah ditangkap polisi.
Politisi PKS Hidayat Nur Wahid minta kasus ini diusut tuntas. Sebab perusakan musala, masjid, bahkan penganiayaan ke ustaz terus terjadi.
Baca Juga:Bom Molotov Meledak di Halaman Masjid Al-Istiqomah
"Pelaku sudah ditangkap. Orang gila juga? Penting diusut tuntas dan dihukum keras, agar teror dan vandalisme terhadap masjid, musala, ustaz di masjid (seperti terhadap Syaikh Ali Jaber), tidak terus terjadi," kata HNW dalam akun twitternya, Minggu (27/12/2020).
Sebelumnya, aksi pria asal Jatimulya, Kosambi, Kabupaten Tangerang tersebut cepat diketahui warga dan jemaah masjid, kemudian mengelak saat diinterogasi ramai-ramai.
"Saat ini pelaku sudah diamankan oleh personel Polsek Cengkareng dan akan ditangani Polres Jakbar," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi di Jakarta, Sabtu malam.
Menurut rekaman kamera pengintai CCTV yang beredar di media sosial Instagram @jakarta.terkini, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 19.39 WIB.
Pada saat jemaah berdatangan untuk menunaikan shalat Isya, tiba-tiba bom dilemparkan melewati bagian pagar masjid, lalu masuk ke halaman masjid.
Bom sempat meledak dan terekam kamera CCTV. Seorang jemaah masjid hampir menjadi korban sasaran bom molotov yang melesat dari luar masjid itu.
Jemaah kemudian melihat terduga tersangka dan menginterogasi, namun pria tersebut tampak mengelak. Hal itu membuat keributan dan kerumunan terjadi sebelum datang anggota Polsek Cengkareng mengamankan pria tersebut.
Hingga kini, belum diketahui motif tersangka dalam pelemparan bom molotov tersebut.
"Kita masih dalam pendalaman," ujar Arsya sebagaimana dilansir Antara.
Sementara Kanit Reskrim Cengkareng AKP Arnold Simanjuntak menjelaskan peristiwa pelemparan bom tersebut.
"Betul ada yang diamankan, seorang pria yang diduga melempar botol berisi bensin ke masjid. Saat ini yang bersangkutan sudah ditangani Polres Metro Jakarta Barat," ungkap dia.