- Ekspor Lampung naik 9,64% di September 2025 menjadi 544,95 juta dolar AS
- Lemak dan minyak nabati adalah komoditas ekspor terbesar Lampung
- Lampung mengalami surplus perdagangan sebesar 427,68 juta dolar AS.
SuaraLampung.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat kinerja ekspor daerah ini melesat tajam di September 2025.
Tak tanggung-tanggung, nilai ekspor Lampung melonjak 9,64 persen atau setara 47,93 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ini artinya, Lampung berhasil membukukan total ekspor fantastis sebesar 544,95 juta dolar AS di bulan September 2025. Sebuah peningkatan signifikan dari 497,02 juta dolar AS di September 2024.
"Peningkatan ini menunjukkan geliat positif ekonomi Lampung di kancah global," ujar Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Lampung, M Sabiel Adi Prakasa, dalam rilis daringnya, Senin (3/11/2025).
Dilihat secara kumulatif dari Januari hingga September 2025, performa ekspor Lampung semakin memukau. Total nilai ekspor mencapai 4.826 juta dolar AS, melampaui jauh angka 3.799 juta dolar AS di periode yang sama tahun 2024. Ini adalah lompatan kinerja ekspor sebesar 27,03 persen.
Mayoritas ekspor ini, sekitar 77,78 persen atau senilai 3.754 juta dolar AS, diberangkatkan langsung melalui pelabuhan-pelabuhan di Lampung. Sisanya, 22,22 persen (1.072 juta dolar AS), melalui pelabuhan luar Lampung.
Amerika Serikat Paling Royal, Minyak Nabati Jadi Primadona
Negara tujuan ekspor terbesar Lampung di September 2025 adalah Amerika Serikat, dengan nilai mencapai 757,43 juta dolar AS (15,69% dari total ekspor).
Yang menarik, komoditas utama yang diminati Paman Sam adalah lemak dan minyak hewan atau nabati, menyumbang 474,27 juta dolar AS.
Baca Juga: Inflasi Lampung Turun! Apa Saja yang Jadi Lebih Murah?
Menyusul AS, ada Pakistan dengan nilai ekspor 465,78 juta dolar AS (mayoritas juga lemak dan minyak nabati: 464,25 juta dolar AS), dan India sebesar 416,31 juta dolar AS (188,50 juta dolar AS dari lemak dan minyak nabati).
"Lemak dan minyak hewan atau nabati memang menjadi tulang punggung ekspor kita dengan total nilai 1.983 juta dolar AS," jelas Sabiel.
Disusul kemudian oleh kopi, teh, dan rempah-rempah sebesar 1.245 juta dolar AS, serta bahan bakar mineral senilai 533,68 juta dolar AS.
Di sisi impor, Lampung mencatat nilai 117,27 juta dolar AS di September 2025, naik 69,98 persen dibanding September 2024.
Negara pemasok impor terbesar adalah Nigeria (354 juta dolar AS), Angola (213,34 juta dolar AS), dan Australia (195,98 juta dolar AS).
Komoditas impor utama masih didominasi bahan bakar mineral (781,51 juta dolar AS), disusul gula dan kembang (137,79 juta dolar AS), serta binatang hidup (134,15 juta dolar AS).
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG
-
Pasokan Pangan MBG Diperkuat dari Desa, BGN Gandeng Masyarakat dan UMKM
-
Dapur MBG Wajib Penuhi SOP, BGN Siap Evaluasi dan Sesuaikan Insentif Fasilitas
-
BGN Tegaskan Kewajiban Kepemilikan SLHS sebagai Syarat Operasional SPPG