- Inflasi tahunan Lampung Oktober 2025 turun menjadi 1,20 persen
- Makanan dan perawatan pribadi jadi penyumbang inflasi terbesar
- Lampung Timur inflasi tertinggi, Bandarlampung terendah
SuaraLampung.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung melaporkan bahwa tingkat inflasi tahunan di Lampung pada Oktober 2025 berhasil ditekan hingga menyentuh angka 1,20 persen.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 1,94 persen. Ini adalah sinyal positif bagi perekonomian Lampung.
Meskipun ada sedikit kenaikan dari bulan sebelumnya (1,17 persen), penurunan signifikan secara tahunan ini patut diacungi jempol.
Meski inflasi berhasil dikendalikan, ada beberapa sektor yang masih menjadi sorotan. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil 1,46 persen, disusul perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,44 persen).
Komoditas yang paling "bandel" menyumbang inflasi adalah emas perhiasan (0,45 persen), bawang merah (0,39 persen), cabai merah (0,37 persen), daging ayam ras (0,14 persen), dan beras (0,12 persen). Harga kebutuhan pokok ini memang seringkali menjadi pemicu utama fluktuasi harga.
Namun, di balik kenaikan itu, ada pula "pahlawan" yang berhasil menahan laju inflasi. Komoditas dan jasa ini justru mengalami deflasi, yaitu penurunan harga.
Mereka adalah tarif sekolah menengah atas (0,85 persen), sekolah menengah pertama (0,40 persen), bawang putih (0,15 persen), cumi-cumi (0,04 persen), dan telepon seluler (0,04 persen). Penurunan harga di sektor pendidikan dan teknologi ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat.
Secara bulanan, inflasi Lampung pada Oktober 2025 tercatat sebesar 0,23 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi pendorong terbesar inflasi bulanan ini, menyumbang 0,13 persen. Ini menandakan adanya pergerakan harga yang perlu terus diwaspadai, meskipun masih dalam batas yang terkendali.
Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Lampung, M Sabiel Adi Prakasa, menjelaskan bahwa dari empat daerah perhitungan indeks harga konsumen (IHK), Lampung Timur menjadi daerah dengan inflasi tahunan tertinggi yaitu 2,45 persen. Sementara itu, Kota Bandar Lampung berhasil mencatatkan inflasi terendah sebesar 0,43 persen.
Baca Juga: 14 Warung Remang-Remang di PKOR Way Halim Ditertibkan
Data IHK menunjukkan:
- Kabupaten Lampung Timur: 111,44
- Mesuji: 113,00
- Kota Bandar Lampung: 107,21
- Kota Metro: 107,73
Perbedaan ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian inflasi perlu disesuaikan dengan karakteristik dan tantangan di masing-masing wilayah.
Pemerintah daerah diharapkan dapat terus bersinergi untuk menjaga stabilitas harga demi kesejahteraan masyarakat Lampung. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG
-
Pasokan Pangan MBG Diperkuat dari Desa, BGN Gandeng Masyarakat dan UMKM
-
Dapur MBG Wajib Penuhi SOP, BGN Siap Evaluasi dan Sesuaikan Insentif Fasilitas
-
BGN Tegaskan Kewajiban Kepemilikan SLHS sebagai Syarat Operasional SPPG