Wakos Reza Gautama
Senin, 03 November 2025 | 20:37 WIB
Ilustrasi Inflasi tahunan Lampung Oktober 2025 turun menjadi 1,20 persen. [ist]
Baca 10 detik
  • Inflasi tahunan Lampung Oktober 2025 turun menjadi 1,20 persen
  • Makanan dan perawatan pribadi jadi penyumbang inflasi terbesar
  • Lampung Timur inflasi tertinggi, Bandarlampung terendah

SuaraLampung.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung melaporkan bahwa tingkat inflasi tahunan di Lampung pada Oktober 2025 berhasil ditekan hingga menyentuh angka 1,20 persen.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 1,94 persen. Ini adalah sinyal positif bagi perekonomian Lampung.

Meskipun ada sedikit kenaikan dari bulan sebelumnya (1,17 persen), penurunan signifikan secara tahunan ini patut diacungi jempol.

Meski inflasi berhasil dikendalikan, ada beberapa sektor yang masih menjadi sorotan. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil 1,46 persen, disusul perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,44 persen).

Komoditas yang paling "bandel" menyumbang inflasi adalah emas perhiasan (0,45 persen), bawang merah (0,39 persen), cabai merah (0,37 persen), daging ayam ras (0,14 persen), dan beras (0,12 persen). Harga kebutuhan pokok ini memang seringkali menjadi pemicu utama fluktuasi harga.

Namun, di balik kenaikan itu, ada pula "pahlawan" yang berhasil menahan laju inflasi. Komoditas dan jasa ini justru mengalami deflasi, yaitu penurunan harga.

Mereka adalah tarif sekolah menengah atas (0,85 persen), sekolah menengah pertama (0,40 persen), bawang putih (0,15 persen), cumi-cumi (0,04 persen), dan telepon seluler (0,04 persen). Penurunan harga di sektor pendidikan dan teknologi ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat.

Secara bulanan, inflasi Lampung pada Oktober 2025 tercatat sebesar 0,23 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi pendorong terbesar inflasi bulanan ini, menyumbang 0,13 persen. Ini menandakan adanya pergerakan harga yang perlu terus diwaspadai, meskipun masih dalam batas yang terkendali.

Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Lampung, M Sabiel Adi Prakasa, menjelaskan bahwa dari empat daerah perhitungan indeks harga konsumen (IHK), Lampung Timur menjadi daerah dengan inflasi tahunan tertinggi yaitu 2,45 persen. Sementara itu, Kota Bandar Lampung berhasil mencatatkan inflasi terendah sebesar 0,43 persen.

Baca Juga: 14 Warung Remang-Remang di PKOR Way Halim Ditertibkan

Data IHK menunjukkan:

  • Kabupaten Lampung Timur: 111,44
  • Mesuji: 113,00
  • Kota Bandar Lampung: 107,21
  • Kota Metro: 107,73

Perbedaan ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian inflasi perlu disesuaikan dengan karakteristik dan tantangan di masing-masing wilayah.

Pemerintah daerah diharapkan dapat terus bersinergi untuk menjaga stabilitas harga demi kesejahteraan masyarakat Lampung. (ANTARA)

Load More