Wakos Reza Gautama
Rabu, 22 Oktober 2025 | 20:02 WIB
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Karantina) Lampung Donni Muksydayan buka suara mengenai cengkih asal Lampung yang terkontaminasi zat radioaktif. [ANTARA]
Baca 10 detik
  • Balai Karantina Lampung memastikan cengkih radioaktif tidak diekspor langsung dari Lampung
  • Cengkih tersebut dikirim ke Surabaya sebelum diekspor ke Amerika Serikat
  • Hanya satu kontainer cengkih diduga terkontaminasi Cesium-137

SuaraLampung.id - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Lampung memastikan bahwa cengkih yang terpapar radioaktif tidak diekspor langsung dari Lampung.

"Cengkih ini ekspornya dari Surabaya tidak langsung dari Lampung," kata Kepala Balai Karantina Lampung Donni Muksydayan, Rabu (22/10/2025).

Namun begitu, ia pun membenarkan bahwa cengkih tersebut dari Lampung yang didrop ke Surabaya untuk diekspor ke luar negeri termasuk Amerika yang menemukan adanya unsur radioaktif.

"Jadi kan rantai pasoknya banyak tapi sumber cengkih yang dibeli salah satunya dari Lampung. Tapi kami pastikan ekspor cengkih langsung ke Amerika dari Lampung tidak ada," kata dia.

Menurutnya, cengkih yang selama ini ditangani oleh Karantina Pertanian Lampung hanya untuk pasar domestik.

"Selama ini cengkih yang kami layanin di Karantina Lampung itu masih untuk pasar domestik," kata dia.

Donni berharap temuan ini segera terselesaikan agar tidak menjadi sentimen negatif, tetapi yang jelas temuan adanya radioaktif pada cengkih tersebut tidak masuk pada protokoler Karantina.

"Cemaran ini temuan baru. Maka dari itu kita harus hormati, sehingga sekarang sambil menunggu rekomendasi seperti apa dari tim Satgas Pusat, kami sudah komunikasi dan bertemu dengan pelakunya untuk sementara mereka diminta untuk tunda ekspor cengkih khusus ke Amerika kalau daerah lain masih," kata dia.

Kabar mengejutkan datang dari sektor pertanian Lampung. Sejumlah cengkih asal Lampung diduga terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

Baca Juga: Cengkeh Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif Cesium-137, Bagaimana Nasib Petani dan Ekspor?

Penemuan ini diumumkan oleh Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 (Satgas Penanganan Cs-137), yang kini tengah bergerak cepat untuk menelusuri sumber dan dampak kontaminasi.

Menurut Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137, Bara Krishna Hasibuan, hanya satu kontainer berisi cengkih yang secara spesifik "diduga atau suspect" terkontaminasi Cs-137.

Kontainer ini, yang sebelumnya dikirim ke Amerika Serikat (AS), dijadwalkan akan tiba kembali di Surabaya pada 29 Oktober 2025.

"Dari 12 kontainer yang dikirim ke Amerika Serikat, hanya satu yang terkontaminasi. Sebelas kontainer lainnya yang masih dalam perjalanan menuju AS telah diperintahkan untuk kembali ke Surabaya," jelas Bara dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (20/10/2025) lalu.

Satgas Penanganan Cs-137 telah memastikan kesiapan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, untuk menangani kedatangan kontainer yang dicurigai ini.

Pemeriksaan menyeluruh akan dilakukan baik di pelabuhan maupun di laboratorium uji. Jika terbukti positif terkontaminasi, produk tersebut akan segera dimusnahkan demi menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.

Load More