- Analis BPBD Lampung menyebut gempa mengakibatkan kerusakan pada 11 unit rumah warga di Tanggamus
- Satu unit mengalami rusak berat, enam unit rusak sedang, dan empat unit rusak ringan
- Lokasi terdampak ada di Kecamatan Semaka, tepatnya di Desa Sidodadi, Desa Tugu Rejo, dan Desa Karang Rejo
SuaraLampung.id - Gempa bumi bermagnitudo 4,5 yang mengguncang Kabupaten Tanggamus pada Jumat malam (21/6/2024) pukul 21.55 WIB, mengakibatkan kerusakan pada 11 unit rumah warga. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa pusat gempa terletak 19 kilometer Barat Laut Kabupaten Tanggamus dengan kedalaman lima kilometer.
"Lokasi terdampak ada di Kecamatan Semaka, tepatnya di Desa Sidodadi, Desa Tugu Rejo, dan Desa Karang Rejo," ungkap Wahyu, Sabtu (22/6/2024).
Wahyu merinci, dari 11 rumah yang rusak, satu unit mengalami rusak berat, enam unit rusak sedang, dan empat unit rusak ringan. Gempa tersebut dirasakan cukup kuat di beberapa kecamatan di Tanggamus.
"BPBD Kabupaten Tanggamus telah turun ke lokasi secara langsung sejak tadi malam untuk melakukan assessment lapangan," tambahnya.
Setelah kejadian, tim BPBD Kabupaten Tanggamus segera bergerak cepat melakukan penilaian kerusakan dan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk mengidentifikasi dampak gempa secara menyeluruh.
"Kebutuhan logistik mendesak untuk mendukung masyarakat terdampak telah teridentifikasi, namun perhitungan kerugian masih dalam proses," jelas Wahyu.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. BPBD Lampung terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan jika diperlukan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus melaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa itu.
Baca Juga: 9 Rumah Rusak, Tidak Ada Korban Jiwa dalam Peristiwa Gempa di Tanggamus
Gempa yang terjadi pada pukul 21:55 WIB tersebut berpusat di darat, sekitar 19 kilometer barat laut Tanggamus. Getaran cukup kuat dirasakan hingga Kota Agung dan Limau, memicu kepanikan di tengah masyarakat.
"Korban jiwa tidak ada, namun hasil pendataan di lapangan sampai pagi tadi terdapat sembilan rumah warga rusak," ujar Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus, Irvan Wahyudi, Sabtu (27/9/2025).
Dampak terparah dilaporkan terjadi di Pekon Sidodadi, Kecamatan Semaka. Rumah milik Jasmini (53) tak mampu menahan guncangan gempa dangkal tersebut dan roboh rata dengan tanah.
"Di Pekon Sidodadi, rumah milik Jasmini (53) rusak parah atau roboh diguncang gempa dangkal 4,5 magnitudo,” tambah Irvan Wahyudi.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari, mengonfirmasi data kerusakan yang sama, mencatat total sembilan rumah warga terdampak.
"Laporan sementara ada sembilan rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa. Kerugian mencapai Rp150.000.000," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Cek Fakta: Puan Maharani Usulkan Kenaikan Pajak demi Bantuan Korban Banjir, Ini Faktanya
-
7 Paylater Bunga 0 Persen untuk Belanja Akhir Tahun, Diskon Jalan Dompet Tetap Aman
-
Mulai Rp200 Ribuan untuk Sewa Mobil Liburan di Lampung, Solusi Transportasi Hemat bagi Wisatawan
-
Cuci Gudang Elektronik Akhir Tahun! Electronic City & Best Denki Diskon TV, Kulkas hingga AC
-
Cek Fakta: Viral Video Mahasiswa UI Desak DPR Periksa Komnas HAM, Benarkah?