- BPS menyebut angka kemiskinan di Bandar Lampung turun dari 7,37 persen menjadi 6,95 persen
- Artinya 3.690 jiwa "terbebas" dari garis kemiskinan
- Penurunan ini diklaim Wali Kota Eva Dwiana terkait dengan program Pemkot
SuaraLampung.id - Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengumumkan penurunan angka penduduk miskin sebesar 0,42 persen, menjadi 6,95 persen.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Pemkot, angka kemiskinan turun dari 7,37 persen menjadi 6,95 persen, yang berarti 3.690 jiwa "terbebas" dari garis kemiskinan.
Wali Kota Eva Dwiana langsung mengaitkan penurunan ini dengan efektifnya program-program pemerintah kota yang menyasar langsung kepada masyarakat.
Program-program andalan yang disebut-sebut termasuk pinjaman modal tanpa bunga bagi UMKM, kemudahan akses perizinan usaha, dan pelayanan dasar gratis.
Tak ketinggalan, program pendidikan gratis, beasiswa SMA/SMK dan universitas juga diklaim menjadi kunci untuk masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda.
"Kami ingin anak-anak di Kota Bandar Lampung tidak ada lagi yang putus sekolah," tegas Eva Dwiana, menekankan pentingnya wajib belajar sembilan tahun.
Penurunan angka kemiskinan sebesar 0,42 persen, atau 3.690 jiwa, memang secara statistik adalah penurunan. Namun, di tengah laju inflasi dan biaya hidup yang terus meningkat, apakah penurunan ini cukup substansial untuk dirasakan dampaknya oleh masyarakat paling rentan?
Garis kemiskinan yang ditetapkan BPS seringkali dikritik sebagai terlalu rendah, sehingga banyak keluarga yang secara riil masih kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, namun secara statistik sudah dianggap tidak miskin.
Tanpa data yang lebih transparan mengenai kriteria "garis kemiskinan" yang digunakan dan bagaimana program-program tersebut secara spesifik menggeser posisi 3.690 jiwa ini, klaim Pemkot bisa jadi hanya sebatas "cherry-picking" data untuk keperluan pencitraan.
Baca Juga: Kakak Selamat, Adik Meninggal: Kisah Pilu di Pantai Karang Maritim Panjang
Pemkot Bandar Lampung memang berjanji akan terus berupaya mengurangi tingkat kemiskinan. Namun, upaya ini tidak bisa berhenti pada klaim statistik semata. Realitas di lapangan mungkin jauh lebih kompleks.
Wali Kota Eva Dwiana menyatakan akan terus mendorong UMKM baru dan mempermudah akses perizinan. Namun, penting bagi Pemkot untuk tidak hanya fokus pada kuantitas program, melainkan juga kualitas implementasi dan dampak riilnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Kakak Selamat, Adik Meninggal: Kisah Pilu di Pantai Karang Maritim Panjang
-
SMP Xaverius Bandar Lampung Geger! Video Penganiayaan Siswa Viral, Pihak Sekolah Bungkam?
-
Sekolah Rakyat di Bandar Lampung dan Lampung Timur Segera Dibuka
-
Honorer Bandar Lampung Deg-degan! Wali Kota Janji 'Habis-habisan' Perjuangkan PPPK Paruh Waktu
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Tragis! Bayi Dibuang di Dekat Kandang Sapi di Lampung Utara, Ari-Ari Masih Menempel
-
Penyebab Harimau Sumatera Mati di Lembah Hijau
-
Remaja Putri di Pringsewu Hamil 7 Bulan, Pelaku Ayah Tiri Diringkus Polisi
-
Horor di Lapo Tuak Tulang Bawang: Teman Tewas Ditikam, Pelaku Langsung Diciduk Polisi
-
Siap Hadapi Nataru, BPJN Lampung Siagakan Alat Berat