Wakos Reza Gautama
Jum'at, 12 September 2025 | 20:25 WIB
Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menanggapi kasus keracunan makanan MBG. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela meminta kabupaten dan kotamemperkuat pengawasan terhadap pangan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pernyataan Jihan ini menanggapi kasus keracunan makanan program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Lampung.

"Pemerintah Provinsi Lampung menekankan agar setiap kabupaten serta kota segera memperkuat pengawasan pangan mulai dari distribusi, proses penyajian, higienitas, hingga rantai penyimpanan bahan baku," ujar Jihan, Kamis (11/9/2025).

Ia mengatakan, meski kasus keracunan sempat terjadi, namun tidak berstatus sebagai kejadian luar biasa. Akan tetapi hal tersebut tetap menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

"Agenda ini sangat penting, karena sesuai arahan Presiden tentang percepatan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Namun dalam perjalanannya masih ada dinamika di beberapa lokasi satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang perlu segera dievaluasi," katanya.

Jihan menjelaskan telah dilakukan pula evaluasi atas dinamika yang terjadi di lapangan, khususnya terkait kasus keracunan makanan di sejumlah daerah.

"Keberhasilan program Makan Bergizi Gratis bukan hanya diukur dari capaian jumlah penerima, tetapi juga dari jaminan kualitas dan keamanan pangan yang disalurkan," ucap dia.

Oleh karena itu, Jihan menyebut pemerintah daerah menargetkan tidak ada lagi kasus keracunan yang mencoreng kredibilitas program nasional tersebut.

“Kami menargetkan zero accident atau nol kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis. Jangan sampai program yang ini justru berubah menjadi makan yang membuat sakit,” ujar dia.

Baca Juga: Menag Resmikan Masjid Raya Al-Bakrie: Pesannya Menyentuh Hati

Diketahui sebelumnya 247 siswa sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama yang masuk dalam jangkauan pelayanan dapur SPPG Sukabumi Bandarlampung pada Jumat (29/8/2025) mengalami keracunan massal.

Berdasarkan sidak BBPOM Lampung hasil uji awal makanan tersebut tercemar bakteri Escherichia Coli dari air yang digunakan dalam pengolahan makanan. (ANTARA)

Load More