SuaraLampung.id - Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Hifzon Zawahiri mengatakan kekurangan pakan di dalam kawasan menjadi penyebab satwa liar keluar kawasan taman nasional dan menimbulkan konflik ataupun interaksi negatif manusia dengan satwa.
"Kekurangan populasi pakan hidup di dalam kawasan ini, bila dilihat menjadi indikasi satwa liar seperti harimau banyak keluar dari kawasan taman nasional," ujar Hifzon Zawahiri, Kamis (14/8/2025).
Dia menjelaskan indikasi kekurangan pakan di dalam kawasan terlihat dari ada perbandingan jumlah satwa liar di Kawasan Pelestarian Alam Satwa Liar Tambling atau Tambling Wildlife Nature Conservation (TNWC) dengan luas kawasan dan kerapatan harimau tinggi, namun tidak menimbulkan interaksi negatif dengan manusia.
"Di TNWC per 36 ribu kilometer persegi, kerapatan harimau itu sekitar 10-11 ekor dari jumlah seharusnya tiga hingga empat ekor. Tapi karena pakan hidup yang cukup banyak, jadi tidak ada konflik di kawasan TNWC," katanya.
Hifzon mengatakan kemungkinan besar pakan satwa yang semakin berkurang di dalam kawasan, menjadi penyebab utama para satwa liar seperti harimau mencari makan di luar kawasan dan berkonflik dengan manusia. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk menyelesaikan permasalahan pakan di dalam kawasan.
"Kami mendapatkan masukan dan solusi untuk menambah kembali pakan hidup di dalam kawasan. Dan yang paling efektif karena cepat berkembangbiak dengan jumlah yang banyak adalah dengan melepaskan babi hutan sebagai pakan hidup harimau," ucap dia.
Hifzon mengatakan sebenarnya babi hutan menjadi salah satu pakan hidup utama harimau di dalam kawasan. Namun beberapa waktu ini mengalami pengurangan populasi yang drastis akibat adanya serangan penyakit.
"Untuk pemasangan kandang jebak memang ada permintaan dari masyarakat untuk dipasang. Tapi tidak memungkinkan dipasang di dalam kawasan, sehingga kami maksimalkan dipasang di sekitar kawasan," tambahnya.
Hifzon melanjutkan telah dipasang juga kamera jebak untuk memantau pergerakan satwa liar di kawasan taman nasional.
Baca Juga: Petani Tewas Mengenaskan Diterkam Harimau di TNBBS
"Yang terpenting masyarakat mematuhi imbauan yang sudah kami pasang, agar menghindari adanya peristiwa yang tidak diinginkan," ujar dia.
Wagub: Perlu Mitigasi
Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela mengatakan perlu adanya pembentukan langkah mitigasi jangka panjang guna mengatasi konflik atau interaksi negatif manusia dengan satwa liar di daerah itu..
"Perlu langkah strategis dan terukur dalam menangani interaksi negatif antara manusia dengan satwa liar yang dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan kasus," ujar Jihan Nurlela.
Ia mengatakan perlu dilakukan juga penyusunan mitigasi jangka panjang dalam penanganan interaksi negatif antara manusia dan satwa liar, seperti dengan melakukan pemetaan wilayah rawan, pemasangan tanda peringatan atau banner, serta pengawasan titik panas.
"Langkah-langkah ini sejalan dengan arahan Gubernur Lampung terkait pemulihan ekosistem, rehabilitasi sosial, dan rehabilitasi lingkungan. Kita perlu melakukan mitigasi jangka panjang melalui pemetaan wilayah rawan, pemantauan satwa, serta pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi lingkungan dan sosial,” katanya.
Berita Terkait
-
Petani Tewas Mengenaskan Diterkam Harimau di TNBBS
-
Satgas Kejagung Sikat Perambah Hutan di TNBBS, Pemprov Lampung Ambil Langkah Ini
-
Konflik Harimau vs Manusia, Bupati Lampung Barat Akui Konflik Berlarut-larut
-
Tragis! Warga Tewas Dimangsa Harimau Sumatera Saat Berkebun di Lampung Barat
-
Relokasi Perambah Hutan TNBBS, Begini Kata Gubernur dan Kapolda Lampung
Terpopuler
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
Terkini
-
Korupsi BPRS Tanggamus: Jaksa Tuntut 4 Tahun Penjara
-
BRI Peduli Transformasi Pendidikan di Daerah Tertinggal NTB Lewat Literasi Anak Negeri
-
Hanya 3 Jam, Pelaku Pembunuhan Sadis Kakek 87 Tahun di Mesuji Diringkus
-
Populasi Pakan Menipis, Harimau TNBBS Terpaksa Cari Makan di Pemukiman Warga
-
Viral JPO Siger Milenial Retak? Wali Kota Bandar Lampung Angkat Bicara