SuaraLampung.id - Aroma kopi robusta yang khas dari perbukitan Lampung Barat kini bercampur dengan bau ketakutan. Bayang-bayang predator mengintai di antara rimbunnya perkebunan, mengubah aktivitas panen yang seharusnya menjadi sumber rezeki menjadi pertaruhan nyawa.
Krisis ini mencapai puncaknya setelah Misni (62), seorang petani, ditemukan tewas mengenaskan, diduga menjadi korban terkaman harimau sumatera saat berkebun di kawasan hutan lindung.
Tragedi ini menjadi lonceng peringatan yang memekakkan telinga, memaksa para pemangku kebijakan untuk bertindak. Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, akhirnya angkat bicara, menyerukan langkah darurat untuk meredam kepanikan warga yang hidup di bawah ancaman raja hutan.
“Langkah awal yang harus kita lakukan saat ini pendekatan secara humanis kepada masyarakat, lakukan sosialisasi bersifat imbauan, kemudian yang akan melakukan panen kopi agar tidak secara sendiri harus berkelompok,” kata Parosil Mabsus, Senin (14/7/2025).
Imbauan ini bukan lagi sekadar anjuran, melainkan sebuah strategi bertahan hidup. Bupati secara khusus meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan lembaga terkait untuk menggencarkan sosialisasi ke desa-desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), habitat asli harimau sumatera.
Pengakuan atas Masalah yang Tak Kunjung Usai
Namun, di balik seruan untuk waspada, terselip sebuah pengakuan yang jujur dan mengkhawatirkan. Parosil Mabsus tak menampik bahwa konflik antara manusia dan satwa liar di wilayahnya adalah borok lama yang tak kunjung sembuh.
"Karena permasalahan konflik satwa liar dengan manusia ini berlarut-larut sampai dengan saat ini belum ketemu solusi strategis yang harus ditempuh," ungkapnya, mengisyaratkan kebuntuan yang telah berlangsung lama.
Pengakuan ini menggarisbawahi betapa kompleksnya masalah ini. Di satu sisi, ada warga yang menggantungkan hidupnya pada lahan perkebunan.
Baca Juga: Tragis! Warga Tewas Dimangsa Harimau Sumatera Saat Berkebun di Lampung Barat
Di sisi lain, ada habitat satwa liar yang semakin terdesak. Bupati pun menyinggung perlunya edukasi terkait aturan perambahan kawasan hutan lindung sebagai salah satu akar masalah.
“Selain itu mungkin dari pihak Forkopimda bisa memberi penjelasan kepada masyarakat terkait aturan perambahan hutan kawasan,” katanya.
Kini, warga di Pemangku Kali Pasir, Pekon Sukabumi, dan sekitarnya hidup dalam dilema. Mereka harus tetap bekerja untuk menyambung hidup, namun dengan kesadaran penuh bahwa setiap langkah mereka di kebun bisa menjadi yang terakhir.
Imbauan untuk panen berkelompok menjadi satu-satunya tameng sementara di tengah konflik berdarah yang solusinya masih terus dicari. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Tragis! Warga Tewas Dimangsa Harimau Sumatera Saat Berkebun di Lampung Barat
-
Pendaki Meninggal di Puncak Gunung Pesagi
-
Relokasi Perambah Hutan TNBBS, Begini Kata Gubernur dan Kapolda Lampung
-
2 Desa di Lampung Barat Belum Teraliri Listrik, Parosil Temui Andi Arief
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
Blak-blakan! Jokowi Ungkap Tujuan Perubahan Lambang PSI dari Mawar ke Gajah
-
Catut RANS Entertainment, Penipuan Bisnis Kecantikan di Pekanbaru Rugikan Rp6,8 Miliar
-
Baru Dilantik Kurang dari Dua Bulan, Bos Pajak Sudah Pecat 7 Pegawai
-
Sah! Pemerintah Mulai Pungut Pajak dari Pedagang E-commerce
-
Sri Mulyani Mulai Sasar Makanan Ringan Bernatrium, Siap-siap Kena Cukai!
Terkini
-
Malas ke Kantor Dukcapil? Urus Dokumen Kependudukanmu di Bandar Lampung Expo Saja
-
Konflik Harimau vs Manusia, Bupati Lampung Barat Akui Konflik Berlarut-larut
-
Bobol Pool Bus Dishub Lampung, 3 Spesialis Onderdil Diringkus
-
Kepercayaan Investor Global Menguat, Saham BBRI Jadi Incaran BlackRock dan Vanguard
-
Impian Jadi Guru & TNI: Siswa Sekolah Rakyat Lampung Rela Tinggalkan Keluarga