Wakos Reza Gautama
Kamis, 31 Juli 2025 | 13:06 WIB
Operasi patuh krakatau 2025 di Bandar Lampung. [istimewa]

SuaraLampung.id - Selama dua pekan penuh, jalanan Kota Bandar Lampung seolah berada di bawah pengawasan super ketat. Hasilnya bukan hanya tumpukan surat tilang, tetapi sebuah pencapaian yang patut digarisbawahi: angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) berhasil ditekan hingga titik nol.

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandar Lampung merilis data dari pelaksanaan Operasi Patuh Krakatau 2025 yang digelar sejak 14 hingga 27 Juli 2025.

Angkanya sangat mencolok. Total sebanyak 7.961 tindakan penegakan hukum dijatuhkan kepada pengguna jalan yang tidak patuh. Jika dirata-rata, ada sekitar 568 pelanggar yang ditindak setiap harinya.

Angka fantastis ini menjadi cermin betapa masifnya ketidakdisiplinan yang terjadi di jalan raya ibu kota Provinsi Lampung. Namun, di balik angka pelanggaran yang tinggi, ada kabar baik yang menjadi tujuan utama operasi ini.

Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung, Kompol Ridho Rafika, mengonfirmasi pencapaian krusial tersebut. Ia menegaskan bahwa selama 14 hari operasi berlangsung, tidak ada satupun laporan kecelakaan yang masuk.

"Selama dua pekan pelaksanaan Ops Patuh Krakatau 2025, kami mencatat tidak ada kejadian laka lantas. Ini menjadi indikator positif atas meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas," ujar Kompol Ridho, Kamis (31/7/2025).

Pernyataan ini seolah menjadi justifikasi atas tindakan tegas yang dilakukan aparat di lapangan. Ribuan tilang dan teguran yang dilayangkan terbukti efektif menciptakan efek gentar, memaksa pengendara untuk lebih berhati-hati dan pada akhirnya menyelamatkan nyawa.

Pencapaian 'zero accident' ini bukanlah kebetulan. Operasi ini dijalankan dengan strategi kepung dari tiga penjuru melalui Satgas Preemtif, Preventif, dan Penegakan Hukum (Gakkum).

Pada garda terdepan (Satgas 2 Preemtif), Satlantas melakukan bombardir edukasi secara masif. Bayangkan saja, ada 9.648 kegiatan penyuluhan yang dilakukan.

Baca Juga: Tragedi Maut di Tol Lampung: Lelah Sopir Berujung Duka, Dua Mahasiswa Tewas di Tempat

Ini termasuk sosialisasi lewat media sosial (4.575 kali), media elektronik (4.615 kali), hingga menyisir langsung 90 titik rawan pelanggaran dan kecelakaan. Belasan ribu materi fisik seperti spanduk, leaflet, dan stiker juga disebar ke seluruh penjuru kota.

Di lapisan kedua (Satgas 3 Preventif), kehadiran polisi di jalanan sengaja dibuat sangat terasa. Sebanyak 9.341 kegiatan preventif dilakukan, mencakup pengaturan lalu lintas di jam sibuk (6.132 kali) dan patroli rutin (1.702 kali).

“Upaya preventif dilakukan tidak hanya di titik-titik padat kendaraan, tapi juga di lokasi rawan pelanggaran untuk menciptakan rasa aman dan tertib di jalan raya,” jelas Kompol Ridho.

Setelah edukasi dan pencegahan, barulah ujung tombak penegakan hukum (Satgas 4 Gakkum) bergerak. Di sinilah angka 7.961 tindakan tercatat.

Rinciannya, sebanyak 2.308 pelanggar dikenai tilang di tempat. Ini adalah para pengendara yang tertangkap basah melanggar aturan secara kasat mata oleh petugas di lapangan.

Selain itu, sebanyak 216 tilang elektronik (ETLE) juga diterbitkan, menyasar pelanggar yang terekam kamera pengawas di berbagai persimpangan strategis.

Load More