Oknum PNS Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Provinsi Lampung menjadi terdakwa kasus penganiayaan anak. [ANTARA]
Kekerasan terhadap anak adalah masalah kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait. Berikut adalah beberapa penyebab utama kekerasan terhadap anak:
1. Faktor Individu:
- Riwayat Kekerasan: Orang tua atau pengasuh yang pernah mengalami kekerasan di masa kecil mereka sendiri lebih mungkin untuk melakukan kekerasan terhadap anak. Ini bisa menjadi siklus yang sulit diputuskan.
- Masalah Kesehatan Mental: Depresi, kecemasan, gangguan kepribadian, penyalahgunaan zat, dan masalah kesehatan mental lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang melakukan kekerasan terhadap anak.
- Kurangnya Keterampilan Pengasuhan: Orang tua yang tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang memadai tentang pengasuhan anak yang positif, manajemen perilaku, dan komunikasi yang efektif lebih mungkin menggunakan disiplin yang keras atau kasar.
- Temperamen yang Sulit: Anak-anak dengan temperamen yang sulit, seperti yang sering menangis, sulit ditenangkan, atau memiliki masalah perilaku, dapat meningkatkan stres pada orang tua dan meningkatkan risiko kekerasan.
- Keyakinan dan Sikap yang Salah: Keyakinan bahwa hukuman fisik adalah cara yang efektif untuk mendisiplinkan anak, atau bahwa anak-anak adalah properti orang tua, dapat berkontribusi pada kekerasan.
2. Faktor Keluarga:
- Stres Keluarga: Stres yang disebabkan oleh masalah keuangan, pengangguran, perceraian, penyakit, atau masalah hubungan dapat meningkatkan risiko kekerasan terhadap anak.
- Isolasi Sosial: Keluarga yang terisolasi dari teman, keluarga besar, atau komunitas cenderung tidak memiliki dukungan sosial yang dapat membantu mereka mengatasi stres dan mencegah kekerasan.
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Anak-anak yang menyaksikan kekerasan antara orang tua atau pengasuh mereka lebih mungkin menjadi korban kekerasan atau menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari.
- Pola Asuh yang Tidak Konsisten atau Tidak Efektif: Kurangnya aturan yang jelas, disiplin yang tidak konsisten, atau pengawasan yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko kekerasan.
- Kurangnya Ikatan dan Kelekatan: Kurangnya ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak dapat membuat anak lebih rentan terhadap kekerasan.
3. Faktor Sosial dan Ekonomi:
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kota Bandar Lampung Selasa 11 Maret 2025
- Kemiskinan: Kemiskinan dapat meningkatkan stres keluarga, mengurangi akses ke sumber daya, dan meningkatkan risiko kekerasan terhadap anak.
- Pengangguran: Pengangguran dapat menyebabkan stres keuangan dan emosional yang dapat meningkatkan risiko kekerasan.
- Diskriminasi dan Ketidaksetaraan: Diskriminasi berdasarkan ras, etnis, agama, atau orientasi seksual dapat meningkatkan risiko kekerasan terhadap anak dalam komunitas yang terpinggirkan.
- Norma Sosial yang Menerima Kekerasan: Masyarakat yang mentolerir atau bahkan mendorong kekerasan sebagai cara untuk mendisiplinkan anak lebih mungkin mengalami tingkat kekerasan anak yang tinggi.
- Kurangnya Layanan Dukungan: Kurangnya akses ke layanan dukungan seperti penitipan anak yang terjangkau, konseling, dan program pengasuhan dapat meningkatkan risiko kekerasan.
4. Faktor Lingkungan:
- Lingkungan yang Tidak Aman: Tinggal di lingkungan yang tidak aman dengan tingkat kejahatan yang tinggi, kekerasan, dan penyalahgunaan zat dapat meningkatkan risiko kekerasan terhadap anak.
- Akses ke Senjata: Akses mudah ke senjata api dapat meningkatkan risiko kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak.
- Paparan Media Kekerasan: Paparan media yang mengandung kekerasan dapat membuat anak-anak menjadi tidak peka terhadap kekerasan dan meningkatkan risiko mereka menjadi pelaku atau korban kekerasan.
(ANTARA)
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Link Samsat Online Lampung untuk Pemutihan Pajak Kendaraan 2025
-
Program Pemutihan Pajak Kendaraan Lampung 2025 akan Dimulai, Cek Syaratnya
-
Nasib Terkini Badak Lampung FC, Klub di Lampung sebelum Digusur Bhayangkara FC
-
Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Lampung Kapan Dibuka? Ini Jadwal Resmi dan Syaratnya
-
Jabat CEO Bhayangkara Presisi Lampung FC, Irjen Agus Suryonugroho Siap Bawa Klub Berprestasi
Terpopuler
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- 1 Detik Resmi Jadi WNI, Pascal Struijk Langsung Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Inggris
- Mobil Bekas Toyota di Bawah Rp100 Juta: Pilihan Terbaik untuk Kantong Hemat
- Sudahlah Lupakan Elkan Baggott, Pemain Berdarah Jakarta Ini Lebih Niat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming Persis Solo vs Persita Tangerang: Adu Kuat di Stadion Manahan!
-
Hari Hancurnya Real Madrid: Kalah di Final, 3 Kartu Merah dan Ancaman Sanksi Berat
-
Tidak Ada Pemutihan Pajak di Jakarta! Gubernur Pramono Anung Ungkap Alasannya
-
Nekat Bawa Miras di Konser Iwan Fals, Puluhan Penonton Diciduk Polisi
-
5 Sabun Cuci Muka untuk Kulit Kering, Recommended Teregistrasi BPOM
Terkini
-
Pemprov Genjot Infrastruktur Pesawaran: 3 Titik Prioritas Dibidik
-
Lengkap! Jadwal Keberangkatan Jemaah Calon Haji Lampung 2025
-
Jalan Gedong Tataan-Kedondong Diperbaiki Demi Kelancaran Distribusi Hasil Panen
-
Pria Asal Bandar Lampung Tega Cabuli Sepupu Istrinya 3 Kali
-
BRI Salurkan KUR Rp42,2 T untuk Dukung UMKM Tumbuh dan Mandiri