Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 21 Februari 2025 | 14:41 WIB
Safari malam di Taman Nasional Way Kambas (TNWK). [ANTARA]

Wisata minat khusus yang baru dimulai pada 2024 itu ternyata menjadi berkah bagi masyarakat desa penyangga. Dengan terjaganya alam dan satwa oleh warga setempat, dapat menghidupi mereka dan membuatnya lebih sejahtera.

I Wayan Tony Chandra salah seorang pegiat wisata yang juga pemandu tur dari Ecolodge Indonesia menceritakan bahwa sejak wisata minat khusus di taman nasional di ujung Selatan Pulau Sumatera dibuka pada 2024, dia sudah menerima kunjungan 60 orang wisatawan domestik serta 92 orang wisatawan mancanegara.

Wisata minat khusus ini memiliki ketentuan kuota. Bila kuota trip telah terpenuhi maka untuk sementara waktu bagian trip yang penuh tersebut tidak menerima wisatawan.

Hal ini dilakukan untuk tetap memberi waktu serta ruang kepada satwa serta lingkungan agar tetap terjaga. Satwa yang ada di Way Kambas telah terbiasa menyambut tamu-tamu yang singgah dan bertamu di rumah mereka.

Baca Juga: Ngamuk! Gajah Liar Obrak-abrik Kantor Polhut Taman Nasional Way Kambas

Untuk menjaga keselamatan wisatawan dalam perjalanan wisata minat khusus, dalam satu kelompok perjalanan yang berisi empat sampai lima orang, harus didampingi oleh seorang polisi hutan (polhut). Jika ada delapan orang dalam satu kelompok maka harus ada pendampingan dari dua polisi hutan.

Para wisatawan tidak diperbolehkan menyusuri kawasan taman nasional dengan berjalan kaki, tapi harus naik mobil safari jenis jeep. Tujuannya, untuk menjaga keselamatan wisatawan dari berbagai hal yang tidak diinginkan. (ANTARA)

Load More