SuaraLampung.id - Pelaku pembunuhan terhadap Nadi Saputra (23), yang jasadnya ditemukan di semak-semak pinggir sungai di Desa Cempedak, Kampung Jukuh Batu, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, ditangkap.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan, pelaku adalah seorang remaja berinisial BA (17).
"Motif pembunuhan ini diduga akibat sakit hati pelaku atas hinaan yang sering dilontarkan oleh korban," ujar Umi, Selasa (14/1/2025).
Menurut Umi, korban kerap menghina pelaku dan meminjam barang-barang milik pelaku tanpa izin. Hal tersebut membuat sakit hati dendam yang berujung pada pembunuhan.
"Dari hasil pemeriksaan, BA ini sakit hati. Dia sering dihina oleh korban. Selain itu, korban juga kerap meminjam barang-barang milik pelaku tanpa mengembalikan. Ini menjadi pemicu pembunuhan," kata Umi.
Dalam melakukan aksinya, BA tidak sendiri. Dia dibantu temannya berinisial F, yang kini masih dalam pencarian petugas. Umi menambahkan bahwa kedua pelaku diketahui putus sekolah dan masih di bawah umur.
"Kami masih memburu F, yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kedua pelaku ini memang anak-anak yang putus sekolah," jelasnya.
Dalam pengungkapan kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk baju korban, serta dua bilah golok milik korban dan pelaku yang diduga digunakan dalam aksi pembunuhan.
Sebelumnya, warga Desa Cempedak, Kampung Jukuh Batu, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, digegerkan dengan penemuan jasad pria di pinggir sungai pada Jumat (10/1/2025).
Baca Juga: Sadis! IRT di Mesuji Lampung Tewas Dianiaya Pakai Pacul, Pelaku Tertangkap
Jasad tersebut ditemukan dalam kondisi mengenakan kaos merah dan celana jeans, dengan banyak luka akibat senjata tajam.
Kejadian bermula pada hari Kamis (9/1/2025) sekitar pukul 16.00 Wib korban berpamitan ke istri, Susilawati, hendak pergi memancing. Namun korban tidak kunjung pulang ke rumah sampai malam hari.
Pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 07.00 Wib, bapak korban datang ke rumah korban bertemu istri korban lalu menanyakan korban dengan maksud untuk mengajak bekerja menderes getah karet.
Istri korban menyampaikan bahwa korban belum pulang dari mancing dari kemarin sore. Khawatir terjadi apa - apa, pihak keluarga korban meminta bantuan warga untuk mencari korban.
Selanjutnya sekitar pukul 08.00 Wib korban di temukan pertama kali oleh saksi AS, AP dan FK dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan terdapat luka sayatan di leher korban di punggung korban dengan posisi tergeletak di semak-semak pinggir sungai.
Berita Terkait
-
Sadis! IRT di Mesuji Lampung Tewas Dianiaya Pakai Pacul, Pelaku Tertangkap
-
Geger! Mayat Pria Penuh Luka Ditemukan di Pinggir Sungai Way Kanan
-
Tragis! Ibu Bacok Bayi 6 Bulan di Lampung Timur, Diduga Depresi Suami Mau Nikah Lagi
-
Sadis! Ibu di Lampung Timur Bacok Bayi 5 Bulan Hingga Tewas, Lalu Coba Bunuh Diri
-
ODGJ Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi Lampung Timur, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Samsung di Bawah Rp 4 Juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Pegawai Kemenkeu Berkurang Hampir 1.000 Orang, Sri Mulyani: Dampak Digitalisasi!
-
Bos Garuda Blak-blakan Soal Dana Pembelian 50 Pesawat Boeing, Erick Thohir Disebut Setuju
-
Menko Airlangga Kumpulkan Para Pengusaha Usai Tarif Trump 19 Persen
-
Emiten Tekstil Indonesia Berguguran, Asia Pacific Fibers (POLY) Tutup Permanen Pabrik Karawang!
Terkini
-
Pengguna BRImo Naik, BRI: Cerminkan Keberhasilan BRI Merespons Kebutuhan Nasabah di Era Digital
-
Otak Korupsi Bank BUMN di Pringsewu Terungkap: Kuras Dana Nasabah Rp 17,9 Miliar dengan Akun Palsu
-
Juli Panen Rezeki! Bulog Lampung Salurkan 14.659 Ton Beras Bantuan Pangan
-
Makin Diandalkan Masyarakat, AgenBRILink Bukukan Volume Transaksi Rp843 Triliun
-
Kopdes Way Urang Jadi Percontohan, Apa Saja Keunggulannya?