SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyatakan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan secara bertahap.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fredy mengatakan pelaksanaan program makan bergizi gratis berlangsung secara bertahap tergantung dengan kesiapan setiap daerah.
"Kegiatan ini tergantung kesiapan di kabupaten dan kota. Ada beberapa yang sudah dilakukan yakni seperti di Kabupaten Pringsewu dan Lampung Tengah, sesuai dengan jadwal pelaksanaan serentak secara nasional pada 6 Januari lalu. Sedangkan untuk Kabupaten Way Kanan sedang kami koordinasikan lebih lanjut," katanya.
Fredy melanjutkan pelaksanaan makan bergizi gratis telah terlaksana di Kota Metro dan Kabupaten Lampung Utara.
Untuk kabupaten lain menyusul pekan depan, sedangkan di Kota Bandar Lampung akan dilakukan pada akhir bulan.
"Menunya adalah menu lokal. Nanti dibangun dapurnya sendiri-sendiri. Di Bandar Lampung ada di daerah Sukarame dan dapurnya sudah hampir siap sehingga bisa segera dilaksanakan program makan bergizi gratis ini," ucap dia.
Menurut Fredy, dalam pelaksanaannya di tahap permulaan ini tidak akan dilakukan di semua sekolah secara bersamaan, melainkan yang menjadi prioritas terlebih dahulu.
Sebab jangkauan dapur paling jauh adalah 6 kilometer dari sekolah di sekitar, sebab kalau terlalu jauh akan menimbulkan permasalahan.
"Ini sasarannya adalah siswa siswi dari PAUD, TK, SD, SMP, SMK dan SMA. Sekarang tim dari pusat sedang melihat titik mana saja yang harus diletakkan dapurnya," tambahnya.
Baca Juga: Belasan Tahun Rusak Parah, Jalan di Kemiling Bandar Lampung Terabaikan
Siapkan Anggaran
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah menyiapkan alokasi dana belanja tidak terduga (BTT) senilai Rp30 miliar untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Karena program makan bergizi gratis ini dilakukan secara nasional, tentu pemerintah daerah ikut serta dalam mendukung pelaksanaannya. Salah satunya disiapkannya alokasi dalam bentuk dana belanja tidak terduga," ujar Fredy.
Pemerintah Provinsi Lampung telah menyiapkan alokasi anggaran senilai Rp30 miliar dari dana belanja tidak terduga untuk membantu pelaksanaan program makan bergizi gratis di 15 kabupaten dan kota.
"Nanti akan kami lihat dan petakan apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis ini, dan kami siap mendukung dengan dana ini," katanya.
Menurut dia, penggunaan dana alokasi tersebut pun akan meminta persetujuan serta arahan pemerintah pusat terlebih dahulu sebelum direalisasikan.
Berita Terkait
-
Belasan Tahun Rusak Parah, Jalan di Kemiling Bandar Lampung Terabaikan
-
Antisipasi Banjir, Kali Balau Bandar Lampung akan Dilebarkan
-
Gelontorkan Rp600 Miliar! Lampung Siap Perbaiki Jalan Rusak di 2025
-
Opsen PKB dan BBNKB: Berkah Baru Pendapatan Bandar Lampung, Target Rp150 Miliar
-
Resmi! KPU Tetapkan Eva-Deddy Nakhodai Bandar Lampung 5 Tahun ke Depan
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Gubernur Mirza Soroti Lulusan SMA Lampung Cuma 20 Persen yang Kuliah, Ada Apa?
-
Lokasi Sekolah Garuda di Lampung Selatan: Pemandangan Indah Jadi Pertimbangan
-
Cengkih Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif, Balai Karantina Lampung Buka Suara
-
Perkuat Likuiditas, BRI Dukung Pembiayaan UMKM dari Dana Pemerintah
-
Cengkeh Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif Cesium-137, Bagaimana Nasib Petani dan Ekspor?