SuaraLampung.id - Para korban penipuan dan penggelapan Direktur PT. Adera Ramanda Group Ahmad Ramadan (27) mengapresiasi langkah Polda Lampung yang sudah menangkap pelaku.
Kuasa hukum korban, Muhidin dan Hery Enmawan, mengatakan, aksi pelaku telah merugikan para korban hingga Rp10,36 miliar.
Pihaknya berharap polisi dapat mengungkap seluruh aliran dana penggelapan tersebut, apalagi barang bukti yang berhasil disita aparat penegak hukum nilainya masih lebih rendah dari total nilai penipuan yang dilakukan pelaku.
"Kami sangat mengapresiasi gerak cepat dalam menangkap pelaku. Kami berharap penyidik dapat menggali lebih dalam agar seluruh aliran dana milik korban bisa terungkap," ujarnya.
Baca Juga: Momen Langka! Bunga Bangkai Mekar Sempurna di Kebun Raya Liwa
Hery mengapresiasi penyidik yang telah menyita harta tersangka yang diduga hasil kejahatannya berupa dua mobil mewah dan dua unit mobil truk, dan buku rekening.
"Kami juga berharap penyidik bisa mendalami dan menelusuri lagi harta kekayaan pelaku dari hasil penipuan dan penggelapannya," tambah Muhidin.
Salah satu korban, M. Rozikin, mengaku tidak menyangka menjadi korban penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh tersangka Ahmad Ramadhan.
Ia dan petani lain tergiur oleh harga tinggi biji yang ditawarkan pelaku. "Selama tiga bulan transaksi kami lancar, jadi kami tidak menduga akan ditipu. Saya bersyukur pelaku akhirnya ditangkap. Ini menjadi pelajaran agar lebih berhati-hati," ujarnya.
Rozikin berharap kepolisian dapat menelusuri seluruh aliran dana hasil kejahatan dan mengungkap kemungkinan pelaku lain.
Baca Juga: 4 Pohon Tumbang Sempat Tutup Akses Jalan Liwa-Krui
"Saya mewakili 12 pelapor dari Kabupaten Lampung Barat mengucapkan terima kasih atas kinerja Polda Lampung," tambahnya.
Tersangka Ahmad Ramadan ditangkap pada 29 November 2024 di sebuah kontrakan di Pasir Kaliki, Cimahi Utara, Jawa Barat, setelah buron sejak September.
Dalam penangkapan ini, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk mobil mewah, truk, perhiasan dan tabungan senilai total Rp4 miliar.
Kasus ini bermula pada 5 September 2024, saat Ahmad Ramadan menerima biji kopi dan lada dari dua korban, M. Rozikin, seorang petani dari Lampung Barat, dan Natalia, seorang pekerja swasta di Bandar Lampung.
Meski pembeli telah membayar, tersangka tidak menyerahkan uang kepada korban dan malah menghilang.
Setelah laporan resmi dibuat pada 12 September 2024, Tim Tekab 308 Presisi Ditreskrimum Polda Lampung segera bergerak melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil menangkap pelaku.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Momen Langka! Bunga Bangkai Mekar Sempurna di Kebun Raya Liwa
-
4 Pohon Tumbang Sempat Tutup Akses Jalan Liwa-Krui
-
Dirut Muda Tipu Petani Kopi Miliaran, Ford Mustang & Rolex Setengah Miliar Disita
-
Berbagai Modus Licik Karyawan Bank Lampung Kuras Rp3,1 Miliar
-
Mobil Mewah & Perhiasan Disita! Polda Lampung Ringkus Penipu Kopi Rp10 Miliar
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
Terkini
-
Bertambah, Berikut Daftar Stasiun yang Melayani Pembatalan Tiket KA di Divre IV Tanjungkarang
-
Lampung In: Aplikasi Andalan Lampung atau Sekadar Gimmick?
-
Bocah TK Tewas di Kolam Bekas Galian di Lampung Selatan
-
Progres Perbaikan Jalan di Kota Bandar Lampung, Sudah Sampai Mana?
-
Liga 1 Semakin Dekat: Bhayangkara FC Bakal Tinjau Kesiapan Stadion Sumpah Pemuda