SuaraLampung.id - Pegiat lingkungan Lampung Iffah Rachmi mengatakan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis harus diimbangi dengan gerakan cegah food waste untuk menghindari penumpukan sampah makanan.
Iffah Rachmi mengatakan, program makan bergizi merupakan hal baik, karena membantu meningkatkan gizi anak agar semakin sehat.
"Walau begitu, harus dipikirkan juga terkait penanganan sampah makanannya," ujar Iffah Rachmi, Kamis (14/11/2024).
Ia mengatakan untuk melengkapi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis harus diimbangi dengan gerakan cegah food waste.
Baca Juga: 272 Orang Daftar Bakomsus Polri di Polda Lampung, Cek Syaratnya
"Konsep mencegah makanan mubazir, menghabiskan makanan tidak tersisa dengan gerakan tidak membuang-buang makanan atau food waste ini harus mulai ditanamkan kepada siswa-siswi di sekolah. Jadi tidak hanya membagikan makan melainkan harus makan dengan bijak serta bertanggung jawab tanpa meninggalkan sampah," katanya.
Iffah menjelaskan penerapan gerakan cegah food waste untuk mencegah penumpukan sampah makanan akibat pelaksanaan Makan Bergizi Gratis dapat mulai dipersiapkan sejak dini.
"Saat ini berbagai pihak juga tengah berkolaborasi untuk mulai dari sekarang mencari pola serta model yang cocok digunakan di sekolah-sekolah untuk mengurangi sampah makanan yang berasal dari sisa makan," ucap dia.
Menurut Iffah, perlu pula dukungan pembinaan serta diseminasi dari pemerintah daerah dalam merancang gerakan cegah food waste sebelum penerapan program Makan Bergizi Gratis dilakukan di Provinsi Lampung.
"Program Makan Bergizi Gratis gratis yang bisa diintegrasikan dengan gerakan cegah food waste ini merupakan langkah baru yang harus menjadi perhatian semua pihak. Dengan kolaborasi yang dilakukan bersama maka gizi anak bisa terjaga serta lingkungan pun dapat terjaga," tambahnya.
Baca Juga: Buruh Tebang Tebu Curi Motor Teman Sekerjanya di PT Gula Putih Mataram Lampung Tengah
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyebut sebanyak tiga juta anak menjadi sasaran Program Makan Bergizi Gratis.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Mulyadi Irsan menuturkan, jumlah penduduk Lampung saat ini berkisar 9,4 juta jiwa.
"Nantinya yang akan mendapatkan makan bergizi gratis sekitar 30 persen yang merupakan anak-anak," ujar Mulyadi Irsan, Kamis (14/11/2024).
Ia mengatakan sasaran Program Makan Bergizi Gratis di Provinsi Lampung tersebut akan menyasar 3 juta anak dan pemerintah daerah (pemda) akan menghitung kebutuhan untuk konsumsi tersebut. (ANTARA)
Berita Terkait
-
272 Orang Daftar Bakomsus Polri di Polda Lampung, Cek Syaratnya
-
Buruh Tebang Tebu Curi Motor Teman Sekerjanya di PT Gula Putih Mataram Lampung Tengah
-
Trotoar Ramah Disabilitas Segera Hadir di Bandar Lampung, Dilengkapi Guiding Block
-
3 Juta Anak Lampung Jadi Target Program Makan Bergizi Gratis
-
KPU Bandar Lampung Kekurangan Ribuan Surat Suara Pilgub
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
Here We Go! Jaka Pindah ke Leeds United, Jay Idzes Direkrut Udinese?
-
Punya Nama Depan Jaka, Pemain Berbandrol Rp415 M Ini Keturunan Indonesia?
-
Dear Pak Prabowo! Ekonomi RI Tak Menggembirakan, Rakyat Tak Pegang Duit
-
5 Pemain Kesayangan Patrick Kluivert Tak Dilirik Gerald Vanenburg ke Timnas Indonesia U-23
-
6 HP Samsung Rp1 Jutaan Terbaik Juni 2025: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga MacBook Air M4
-
Bocah 10 Tahun Jadi Korban Perampasan Motor di Bandar Lampung, Terseret Saat Melawan dan Luka-luka!
-
Waspada Jebakan Saldo Gratis, Ini 4 Link DANA Kaget Terbaru dan Cara Aman Hindari Penipuan!
-
Cek Nomor HP Kamu! Ambil Saldo Gratis Lewat 6 Link DANA Kaget Aktif 4 Juni 2025
-
Kematian Pratama Wijaya Kusuma, Dugaan Kekerasan di Balik Diksar Mahapel Unila