SuaraLampung.id - Petani kelapa di Lampung Timur berharap pemerintah bisa memberikan regulasi terkait pupuk subsidi. Selama ini petani kelapa hanya mengandalkan pupuk organik sebagai penyubur tanaman dan pendongkrak produksi nira.
Petani kelapa asal Kecamatan Sekampung Udik, Sutiman, mengatakan, pupuk adalah bahan pokok pendongkrak hasil produksi buah kelapa. Namun untuk membeli pupuk nonorganik Sutiman tidak mampu karena harganya mahal.
"Selama ini kawan kawan petani kelapa selalu menggunakan pupuk organik, kalau pupuk nonorganik cukup mahal dan tidak sesuai kecuali ada subsidi dari pemerintah," kata Sutiman, Sabtu (21/9/2024).
Bukan hanya persoalan pupuk, petani kelapa juga berharap pendampingan dari pemerintah terkait persoalan hama.
Baca Juga: Terima Pendaftaran Dawam-Ketut, KPU Lampung Timur Dilaporkan ke Bawaslu
Selama ini menurut Sutiman, pemerintah tidak pernah mendampingi petani kelapa untuk penanganan hama. Justru kata dia, NGO Widya Erti Indonesia (WEI) yang mendampingi para petani kelapa Lampung Timur.
Pendampingan mulai dari persoalan penanggulangan hama, hingga pembinaan swadaya masyarakat, dengan tujuan agar petani kelapa memiliki ketrampilan selain hanya terfokus pada produksi gula merah.
"Justru dari Widya Erti Indonesia sebuah NGO yang mendampingi kami selama setahun ini, dengan program sekolah lapang penangan hama hingga pemberdayaan sumberdaya manusia," kata Sutiman.
Semenjak ada pendampingan dari WEI dalam setahun terakhir hasil produksi nira Sutiman naik 100 persen. Sebelumnya satu pohon bisa mendapatkan 1 liter nira saat ini bisa mencapai 2 liter.
"Pendongkrak naiknya nira yakni pupuk dan pembasmian hama, dan kami ratusan petani kelapa sudah mendapat ilmu cara pembasmi hama dan pembuatan pupuk," kata Sutiman.
Baca Juga: Dawam-Ketut Melaju di Pilkada Lampung Timur 2024
Program manager WEI Billy Hasby mengatakan, program yang dilakukan WEI bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani yang berkelanjutan, untuk membuka ruang ekonomi alternatif yang potensial bagi masyarakat lokal. WEI mendorong penguatan kelembagaan, peningkatan peran perempuan, dan pengembangan produk lokal.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Terima Pendaftaran Dawam-Ketut, KPU Lampung Timur Dilaporkan ke Bawaslu
-
Dawam-Ketut Melaju di Pilkada Lampung Timur 2024
-
Pendaftaran Ditolak KPU, Dawam-Ketut Ajukan Gugatan ke Bawaslu Lampung Timur
-
KPU Lampung Timur Tolak Pendaftaran Dawam-Ketut, Ini Tanggapan Bawaslu
-
Dawam-Ketut Gagal Daftar di Pilkada Lampung Timur Gara-gara Admin Silon 'Hilang'
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
Terkini
-
Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus Rp796 Triliun, Terbesar di Indonesia
-
Desa BRILiaN Hargobinangun di Lereng Merapi: Hasil Inovasi UMKM Bersama BRI
-
Di Antara Kabut Batu Tegi: Petani, Konservasi, dan Jalan Panjang Menuju Harmoni
-
Warga Lampung Wajib Tahu! Masuk SMA/SMK Kini Pakai SPMB, Ini 4 Jalur Pendaftarannya
-
BRImo Bagi-bagi Mobil BMW & Hadiah Mwah Lainnya, Simak Daftar Pemenangnya!