SuaraLampung.id - Puluhan petani singkong di Jati Agung Lampung Selatan dan Sindang Anom, Sekampung Udik, Lampung Timur, menggelar upacara peringatan HUT ke-79 RI tandingan di kawasan Kotabaru pada Sabtu (17/8/2024).
Mereka sengaja melaksanakan upacara yang lokasinya tidak jauh dari pelaksanaan upacara yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung di Bundaran Kotabaru.
Para petani yang tiap harinya menggarap lahan di Kotabaru itu, melaksanakan upacara tandingan sebagai bentuk protes ke pemerintah karena ratusan lahan garapan mereka terancam digusur oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.
Koordinator Petani Desa Sindang Anom, Sutini mengatakan, pihaknya menggelar upacara di sekitar lahan garapan singkong tersebut, agar pemerintah menyaksikan dan mengetahui kondisi para petani di Kotabaru.
Baca Juga: Prabowo Beri Tugas Khusus, Golkar Siap Tarik Dukungan Arinal di Pilgub Lampung?
"Apa yang kami rasakan ini biar dipedulikan pemerintah, karena posisi lahan kami itu terancam digusur terus, jadi kami tetap memperjuangkan hak tanam tumbuh," kata Sutini, usai mengikuti upacara HUT ke-79 RI dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Menurut Sutini, ada sekitar 800 hektar lahan garapan yang akan digusur oleh pemerintah. Pada 16 Maret 2024 lalu, dua hektare lahan garapan milik Sutini pernah digusur oleh pemerintah.
"Tanaman singkong saya umur tiga bulan hancur digusur, padahal itu sumber kehidupan keluarga, makanya saya siap berjuang, biar pemerintah tahu jeritan tangis para petani," ujar Sutini.
Sutini menambahkan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin mengatasi permasalahan yang dialami oleh para petani, bahkan sampai bertemu dengan legislator, namun tak kunjung ada solusi.
Sutini berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan upacara di sekitar lahan garapan Kota Baru tersebut, nantinya dapat membuka mata hati pemerintah, supaya lebih perduli nasib para petani.
Baca Juga: Tambah Amunisi! Mirza-Jihan Resmi Kantongi Dukungan PKS di Pilgub Lampung
Pada momen peringatan HUT ke-79 RI ini, mereka hanya ingin mendapatkan keadilan dan meminta agar dilibatkan sebagai petani binaan pemerintah, agar mata pencarian mereka tetap berlanjut.
Berita Terkait
-
Penyerapan Gabah Petani Mencapai 725.000 Ton Setara Beras: Rekor Tertinggi Bulog 10 Tahun Terakhir
-
Mendak Tirta dan Pradaksina: Makna Mendalam Ritual Umat Hindu di Prambanan Jelang Nyepi
-
KSAD Maruli Ungkap Nasib 2 Prajurit Penembak Mati 3 Polisi di Lampung: Kemungkinan Dipecat!
-
Jenderal Maruli: Pemecatan Pelaku Penembakan 3 Polisi Tunggu Vonis Pengadilan
-
Daftar Harga Tiket Bus AKAP Jakarta-Lampung untuk Mudik Lebaran 2025, Murah Meriah
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
BRI Menanam Grow & Green untuk Lestarikan Ekosistem Laut di NTB
-
Nasabah Tak Perlu Khawatir, Super Apps BRImo dari BRI Siap Layani Transaksi Selama Libur Lebaran
-
AgenBRILink dari BRI Memudahkan Transaksi Keuangan Selama Mudik Idulfitri 1446 H
-
Rumah Thomas Riska Disatroni Perampok, 1 Penjaga Tewas Dihabisi Pelaku
-
Limpahkan Berkas Perkara Penembakan 3 Polisi di Way Kanan ke Denpom: Semoga Memudahkan