Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 14 Agustus 2024 | 16:37 WIB
Naskah kuno yang dipamerkan dalam pameran filologika se-Sumatera yang dilaksanakan di Bandar Lampung, Rabu (14/8/2024). [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi Lampung berencana melakukan digitalisasi naskah kuno untuk mempermudah akses informasi budaya daerah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan, digitalisasi naskah kuno adalah ide bagus.

"Sebab kalau naskah ini tidak dipelihara dengan baik pasti akan dimakan usia. Meski kita punya teknologi untuk merawat naskah-naskah itu," ujar Fahrizal Darminto, Rabu (14/8/2024).

Ia menginstruksikan organisasi perangkat daerah terkait untuk melakukan percepatan pelaksanaan digitalisasi naskah-naskah kuno baik yang tersimpan di Museum Lampung maupun di masyarakat.

Baca Juga: Waspada Pungli! Pedagang Pasar Pasir Gintung Diimbau Lapor Jika Ada Oknum Minta Uang

"Kalau naskah kuno kita rekam ke digital semua, pasti akan lebih baik. Sebab bisa disimpan dengan media yang bermacam dan dapat dikirim dengan mudah untuk dipelajari oleh pelajar atau mahasiswa. Jadi dinas terkait catat ini bisa dilakukan, sebab ini ide bagus," katanya.

Dengan digitalisasi naskah kuno menurut Fahrizal, akan mempermudah masyarakat mengetahui, memahami hingga bisa mencintai budayanya yang tertera dalam tulisan di naskah kuno daerah.

Tanggapan lanjutan mengenai digitalisasi naskah kuno daerah pun dikatakan oleh Pamong Budaya Ahli Madya di Museum Lampung I Made Giri.

"Digitalisasi ini memang harus dilakukan untuk menyelamatkan naskah kuno ini, sebab barang koleksi ini ada usianya," ujar I Made Giri.

Ia mengatakan ketika sudah dibuat bentuk digital maka upaya pelestarian naskah kuno akan lebih mudah.

Baca Juga: Revitalisasi Pasar Pasir Gintung Rampung, Ini PR Disdag Bandar Lampung

"Sebab sampai kapan pun generasi selanjutnya bisa menikmatinya dan dapat membaca riwayat masa lalu. Kemarin penelitian sudah ada beberapa naskah kuno yang digitalisasi," tambahnya.

I Made Giri melanjutkan dengan telah adanya alat pemindai digital yang ada di perpustakaan daerah pihaknya bisa segera bekerjasama untuk melakukan digitalisasi tersebut.

"Naskah kuno ini bukan hanya museum yang mengelola tetapi perpustakaan juga, sehingga bisa bekerjasama juga dengan mereka untuk mendigitalisasi ini," ujar dia. (ANTARA)

Load More