Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 15 Juni 2024 | 14:57 WIB
Kucing emas muncul di area PTPN 7, Gedong Tataan, kabupaten Pesawaran. Warga diminta tidak memburu kucing emas tersebut.[ANTARA]

SuaraLampung.id - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung mengimbau masyarakat tidak memburu kucing emas yang berkeliaran di PTPN I Regional 7, Desa Sukaraja, Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah meminta masyarakat tidak memburu kucing emas dan lebih baik menggiring kembali ke dalam kawasan hutan.

"Jika bertemu satwa liar jenis apapun, sebaiknya waspada dan lebih baik menghindar. Dan kalau bisa secara bersama-sama melakukan penggiringan satwa liar tersebut kembali ke dalam kawasan hutan," ujarnya.

Yanyan berharap dengan terbentuknya kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan perburuan liar, maka ekosistem di kawasan hutan akan tetap terjaga.

Baca Juga: Misteri Kucing Emas di Pesawaran: Tim Penyisir Belum Temukan Jejak

"Edukasi untuk melestarikan hutan beserta satwa liar akan terus dilakukan, sebab ini tanggung jawab kita bersama," ucap Yanyan Ruchyansyah.

"Menjaga keseimbangan ekosistem, keanekaragaman hayati, dan mencegah punahnya satwa liar ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ujar dia.

Yanyan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan perburuan terhadap satwa liar yang ada di wilayah itu.

"Kami berharap masyarakat tidak melakukan perburuan terhadap satwa liar jenis apapun. Dan kami akan lakukan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap hutan melalui berbagai kegiatan, sehingga mereka tidak hanya memanfaatkan, saja tetapi berperan menjaga juga," ucap dia.

Dia melanjutkan pembinaan serta sosialisasi kepada masyarakat melalui kelompok tani hutan binaan juga tengah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran mencegah perburuan satwa liar dilindungi.

Baca Juga: Mengenal Kucing Emas, Satwa Dilindungi yang Muncul di Pesawaran

"Petani hutan binaan ini bertugas membantu kami menjaga hutan dan satwa. Tindakan pencegahan perburuan liar hingga menghalau pembalakan hutan dilakukan oleh mereka dengan pendamping kami, sembari melakukan rehabilitasi hutan," katanya. (ANTARA)

Load More