SuaraLampung.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung tengah mempersiapkan penerapan "green shipping" guna mengurangi emisi karbon dari kapal.
Kadishub Provinsi Lampung Bambang Sumbogo mengatakan, saat ini memang belum ada penerapan 'green shipping' di pelabuhan di Lampung.
Ini karena kata Bambang Sumbogo, regulasi tentang green shipping baru diterbitkan dan ada yang sedang dipersiapkan di tingkat pusat.
Ia mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung regulasi mengenai penerapan "green shipping" yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dari kapal.
"Kami mendukung penerapannya, sebab ini untuk menjaga lingkungan yang dampaknya juga untuk generasi mendatang. Saat ini semua masih dalam tahap persiapan menuju penerapan regulasi tersebut, sebab semua dilakukan secara cermat," katanya.
Dia melanjutkan penerapan green shipping yang kini telah dipersyaratkan oleh sektor pelayaran internasional pun selain bisa menjaga lingkungan dari cemaran bahan bakar kapal juga bisa menciptakan industri perkapalan yang berkelanjutan.
"Green shipping ini akan menjadi standard operasional dan prosedur di pelabuhan-pelabuhan di masa mendatang, dengan harapan bisa melakukan penyerapan polusi. Kita harus memulai mempersiapkannya sejak sekarang terlebih lagi Lampung menjadi pintu gerbang Pulau Sumatera," tambahnya.
Diketahui Kementerian Perhubungan pun telah mendukung penerapan green shipping dengan menerbitkan sejumlah regulasi aksi mitigasi.
Beberapa hal sebagai bentuk implementasi green shipping adalah kewajiban menggunakan bahan bakar rendah sulfur, penggunaan scrubber untuk kapal sebagai pembersih gas buang.
Baca Juga: Ular Sanca di Plafon Rumah Makan di Kalianda Berhasil Dievakuasi
Kemudian peremajaan kapal, penggunaan alat bantu navigasi yang ramah lingkungan, dan ada kewajiban untuk melaporkan konsumsi bahan bakar kapal.
Organisasi Maritim Internasional pun telah mentargetkan untuk mengurangi emisi karbon dari kapal sebanyak 40 persen pada 2030, sebab sektor pelayaran internasional menyumbang dua hingga tiga persen emisi karbon secara global. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Ular Sanca di Plafon Rumah Makan di Kalianda Berhasil Dievakuasi
-
3 Perempuan Asal Lampung Timur Jadi Korban TPPO, Begini Modusnya
-
Ganjar Pranowo saat ke Palas: Ibu Bapak Ini Aneh Jalan Rusak kok Tepuk Tangan
-
Bayar Retribusi Sampah di Bandar Lampung bisa via Online
-
Kampanye di Lampung, Ganjar Pranowo Berharap Tidak Ada Cebong Kampret di Pemilu 2024
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Aksi Brutal Pemalak di Lampung Tengah: Rampas HP & Ancam Korban, Akhirnya Dibekuk
-
Bocah SD di Lampung Utara Jadi Korban Pencabulan, Pelaku Berhasil Diciduk!
-
Nyaris Gondol Pikap, Residivis Kambuhan Ini Babak Belur Diamuk Massa di Pringsewu
-
Produk Fashion Asal Bandung Sukses, BRI: Netaly Jadi Bukti Nyata Komitmen BRI Dampingi UMKM
-
Pantas Ingin Rampok Uang Negara, Harta Wahyudin Moridu Ternyata Minus