SuaraLampung.id - Seorang murid laki-laki inisial GB diasingkan di sekolah Yayasan Pendidikan Fathonah Raudhatul Athfal (RA) Puri Fathonah Bandar Lampung.
GB tidak diperbolehkan masuk kelas dan belajar bersama teman-temannya, hanya karena dianggap anak nakal dan sering mengganggu siswa lain. Ini sudah berlangsung selama berbulan-bulan.
GB disebut sering mengganggu siswa lain dan dianggap mengancam keselamatan siswa-siswi di sekolah tersebut. Sejak awal November 2023, GB hanya diperbolehkan belajar di ruangan kantor sekolah.
Ia tak diizinkan masuk ke ruang kelas untuk bersosialisasi dengan teman-teman seusianya. GB juga sempat belajar di ruang kantor.
Karena merasa tidak nyaman, maka pihak orang tua meminta sementara belajar daring, namun di sekolah daring (online) ini berlangsung berbulan bulan, hal ini pun membuat GB kehilangan akses untuk mendapatkan edukasi di sekolah itu.
Perwakilan pihak keluarga GB berinisial NV mengatakan, beberapa orang tua anak di sekolah tersebut tak mau menerima GB masuk kelas lagi. Desakan itu yang membuat pihak sekolah membuat kebijakan agar GB belajar di kantor.
“Alasannya supaya tak mengganggu teman lain, tapi belajar di kantor itu tidak nyaman karena dia digabung sama guru-guru, jadi belajarnya tidak fokus, padahal sekolah harusnya jadi tempat bermain dan bersosialisasi anak-anak,” kata NV kepada Lampungpro.co--jaringan Suara.com, Jumat (19/1/2024).
Awalnya orang tua GB telah meminta agar GB belajar via daring. Namun setelah masuk semester kedua, ternyata belum ada kebijakan dari pihak sekolah untuk memperbolehkan GB kembali masuk sekolah, alasannya karena beberapa wali murid menolak.
"Beberapa wali murid tetap ngotot dengan pihak sekolah tak mengizinkan GB masuk kelas. Dari hasil rapat, mereka beralasan anak-anak lain akan terancam keselamatannya. Menurut kami itu berlebihan,” ujar NV.
Baca Juga: Alih Fungsi Taman Hutan Kota Way Halim, WALHI Pertanyakan Sikap Diam Pemkot
Ia pun menyayangkan tidak adanya kejelasan dari pihak sekolah sampai kapan GB harus diasingkan dari sekolah. Menurut NV, ia sudah berkoordinasi langsung dengan Kepala RA Puri Fathonah, Asria Robiatul, namun justru juga menyatakan kalau GB anak nakal.
"Jika sampai seterusnya dia tidak dibolehkan masuk kelas, maka dia tidak dapat apa-apa. Hanya dapat ijazah TK dan dapat cap sebagai anak nakal,” ungkap NV.
NV menjelaskan, GB adalah anak yang normal, bukan anak autis atau punya gangguan mental, karena GB biasa bermain dengan anak-anak seusianya.
Kalaupun terkadang ada perbuatan jahil kepada temannya, menurut Novi masih dalam batas wajar kenakalan anak-anak di usia dini.
Masalah ini pun sudah disampaikan NV kepada Ketua Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Lampung Aseptina, berharap GB bisa kembali mendapatkan hak-haknya untuk belajar, bermain, dan bersosialisasi dengan teman seusianya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari RA Puri Fathonah Bandar Lampung.
Berita Terkait
-
Alih Fungsi Taman Hutan Kota Way Halim, WALHI Pertanyakan Sikap Diam Pemkot
-
KPU Bandar Lampung Kekurangan Ribuan Surat Suara Pilpres 2024
-
PT HKKB Belum Ajukan Amdal Pembangunan Kawasan Bisnis Way Halim, DLH Bilang Begini
-
Butuh Pekerjaan untuk Biaya Berobat Ibu, Gadis Remaja di Bandar Lampung Dijual ke Pria Hidung Belang
-
4 Napiter Lapas Bandar Lampung Ikrar Setia NKRI
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
BRI Konsisten Hadirkan Solusi Pembiayaan bagi UMKM melalui PRABU Expo 2025
-
Gajah Dona Mati di Taman Nasional Way Kambas
-
Holding Ultra Mikro BRI Terus Lakukan Business Process Reengineering untuk Tingkatkan Layanan
-
Buruan! Minyak Goreng 1,5 Liter Turun Jadi Rp27.900 di Alfamart, Stok Cepat Habis
-
BRI Perkuat UMKM Lewat Program Pemberdayaan dan Inovasi Berkelanjutan