Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 16 November 2023 | 18:11 WIB
Ilustrasi pemaparan tentang investasi di pasar modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Warga desa di Lampung semakin tertarik berinvestasi di pasar modal.

SuaraLampung.id - Dunia pasar modal tidak hanya diminati kalangan perkotaan. Warga desa di Provinsi Lampung juga tertarik dalam berinvestasi di pasar modal.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung mencatat ada 341 orang desa di Lampung yang menjadi investor di pasar modal.

Kepala BEI Perwakilan Lampung Hendi Prayogi mengatakan, nilai transaksi investor asal desa di Lampung di pasar modal ini cukup lumayan sekitar Rp2 miliar per bulan. 

"Untuk jumlah investor pasar modal di desa yang ada di sini tahun ini sebanyak 341 orang, dengan rata-rata transaksi mereka mencapai Rp2 miliar per bulan," katanya, Kamis (16/11/2023).

Baca Juga: Sopir Truk Dibui Usai Cabuli Pelajar di Raman Utara

Semakin banyaknya warga desa yang tertarik berinvestasi di pasar modal ini berkat edukasi terus menerus yang dilakukan pihak BEI.

"Selama ini masyarakat di desa memang banyak yang menjadi korban investasi bodong, sehingga kami berusaha masuk ke desa untuk memberi tahu tentang cara berinvestasi yang aman," ujar  Hendi.

Saat ini di Lampung ada 17 desa saham atau desa inklusi keuangan yang berada di Kabupaten Pringsewu, Pesisir Barat, Lampung Selatan.

Sebelumnya pada 2018 hanya satu desa saham yakni di Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan dengan transaksi mencapai Rp30 miliar per bulan.

"Saat ini kurang lebih sudah lima tahun, desa saham atau desa inklusi keuangan ini sudah bertambah menjadi 17 desa yang tersebar di Provinsi Lampung," ucapnya.

Baca Juga: Apa Itu Smart Farming? Sistem Pertanian yang Sedang Digalakkan di Lampung

Menurut Hendi, Kabupaten Lampung Selatan menjadi daerah terbanyak yang memiliki desa inklusi keuangan yaitu sebanyak enam desa.

Load More